Liputan6.com, Tampil sebagai juara grup H babak penyisihan grup AFC Cup, Persib Bandung memperpanjang napas di kompetisi kasta kedua Asia pada 2015.
Untuk pertama kali dalam sejarah Maung Bandung, tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu melaju hingga babak knock-out. Sebelumnya, di musim 1995 di gelaran Asia, Persib hanya sebatas menjadi "tim hore" lantaran hanya menduduki peringkat terbuncit di fase grup.
Dari segi statistik di AFC Cup musim ini, performa tim yang identik berwarna biru-biru itu di babak grup pantas diacungi jempol. Dalam enam pertandingan laga kandang-tandang, Persib memenangi tiga pertandingan sedangkan tiga lainnya berakhir imbang tanpa gol.
Advertisement
Bagaimana rapor Persib selama babak penyisihan grup? Berikut ulasannya
1
1. Agresivitas
Selama tampil di babak grup, Persib rata-rata melakukan 12,2 percobaan tembakan ke gawang setiap pertandingan. Dan 4,8 tendangan di antaranya tepat sasaran. Meski krisis striker melanda tim, agresivitas tim pantas dipuji. Secara keseluruhan, akurasi umpan Persib mencapai 83 persen. Angka yang sama dengan milik Persipura.
Permainan Maung Bandung yang kerap melebar membuat tim Atep dan kawan-kawan memiliki catatan umpan silang mencapai 6,4 umpan per laga dengan akurasi tembakan sebesar 31 persen.
Pemain seperti Tantan, Makan Konate, Atep, M. Ridwan, hingga Supardi yang sering menggocek bola berperan besar pada tingginya dribel sukses, mencapai enam kali per pertandingan. Dengan presentase mencapai 63 persen.
Mereka pula yang jadi poros sentral serangan Persib dan aktor di balik setiap serangan sayap yang dilakukan oleh Maung Bandung.
Advertisement
2
2. Pertahanan
Mengenai lini belakang, penampilan Persib juga lumayan meski tidak terlalu istimewa. Rata-rata kebobolannya tidak sampai satu, melainkan 0,83 gol per partai di babak .
Aksi bertahan menghasilkan rata-rata 17,2 tekel sukses per pertandingan, rata-rata memotong bola sebanyak 20,6 kali per laga, serta rata-rata 15,6 sapuan setiap pertandingannya. Itu masih ditambah dengan rata-rata melakukan 2,2 blok tembakan.
Tampil sebagai juara grup H babak penyisihan grup AFC Cup, Persib Bandung memperpanjang napas di kompetisi kasta kedua Asia pada 2015.
Untuk pertama kali dalam sejarah Maung Bandung, tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu melaju hingga babak knock-out. Sebelumnya, di musim 1995 di gelaran Asia, Persib hanya sanggup hingga babak grup.
3
3. Statistik
Dari segi statistik, performa tim yang identik biru-biru itu di babak grup pantas diacungi jempol. Dalam enam pertandingan laga kandang-tandang, Persib memenangi tiga pertandingan sedangkan tiga lainnya berakhir imbang tanpa gol.
Di babak grup, Persib rata-rata melakukan 12,2 percobaan tembakan ke gawang setiap pertandingan. Dan 4,8 tendangan di antaranya tepat sasaran. Meski krisis striker melanda tim, agresivitas tim pantas dipuji. Secara keseluruhan, akurasi umpan Persib mencapai 83 persen. Angka yang sama dengan milik Persipura.
Permainan Maung Bandung yang kerap melebar membuat tim Atep dan kawan-kawan memiliki catatan umpan silang mencapai 6,4 umpan per pertandingan dengan akurasi tembakan sebesar 31 persen.
Pemain seperti Tantan, Makan Konate, Atep, M. Ridwan, hingga Supardi yang sering menggocek bola berperan besar pada tingginya dribel sukses, mencapai enam kali per pertandingan. Dengan presentase mencapai 63 persen.
Trio tersebut boleh dibilang jadi poros sentral serangan Persib dan aktor di balik setiap tusukan dari sayap Maung Bandung.
Mengenai lini belakang, penampilan Persib juga lumayan meski tidak terlalu istimewa. Rata-rata kebobolannya tidak sampai satu, melainkan 0,83 gol per pertandingan.
Aksi bertahan menghasilkan rata-rata 17,2 tekel sukses per pertandingan, rata-rata memotong bola sebanyak 20,6 kali per laga, serta rata-rata 15,6 sapuan setiap pertandingannya. Itu masih ditambah dengan rata-rata melakukan 2,2 blok tembakan.
Persib juga melakukan rata-rata 11,4 pelanggaran per pertandingan yang menghasilkan sepuluh kartu kuning. Ini berakibat pada babak 16 besar nanti Vladimir Vujovic absen lantaran akumulasi kartu.
Advertisement
4
4. Atep Terbaik
Sementara itu penghargaan pemain terbaik pantas diberikan pada Atep Rizal. Pemain yang punya julukan Lord Atep itu mengantongi menit bermain selama 539 menit.
Selama babak penyisihan grup, Atep mencetak tiga gol dan satu assist. Tiga gol itu menjadi hasil dari 10 percobaan. Tidak salah rasanya memprediksi bila bekas pemain Persija Jakarta itu kembali menjadi tumpuan Djadjang Nurdjaman ketika jumpa Kitchee di babak 16 besar AFC Cup.
Selain Atep, pemain lain yang punya peran penting bagi keberhasilan Persib melaju ke babak KO adalah Tantan, Makan Konate dan M. Ridwan. Khusus Tantan, kendati berposisi sebagai striker, bomber asal Lembang itu menjadi pelayan baik. Itu terbukti dari produktivitas umpan yang mencapai empat kali.
Sebagai penyerang, Tantan tidak diam di kotak penalti tapi lebih bermain melebar ke sisi kanan atau kiri guna membuka ruang. Mantan pemain Persitara Jakarta Utara itu masih mempertahankan eksistensi sebagai winger.
Sementara Konate sudah mencetak dua gol. Pemain asal Mali ini memang napas setiap serangan Persib di mana dia melepaskan 15 percobaan tembakan yang mana empat di antaranya tepat sasaran, enam melenceng, serta sisanya diblok pemain lawan.
M. Ridwan yang sudah tergerus usia ternyata masih menjadi pemain inti Maung Bandung. Dan dia menunjukkan bahwa dirinya masih layak jadi pilihan utama. Dua gol dan dua assist jadi bukti bahwa tandem sehati Supardi ini masih bisa jadi andalan bagi Persib.
5
5. Grafis
Berikut statistik Atep selama babak penyisihan grup AFC Cup.
(Sirajudin Hasbi)
Advertisement