Mantan Panglima TNI: Gabung Tim Transisi Kemenpora Blunder

Meninggalkan ego masing-masing, menurut Moeldoko lebih penting demi menyelamatkan sepakbola nasional.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 18 Jul 2015, 04:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2015, 04:00 WIB
Tiba di Lanud Iskandar, Panglima TNI Langsung Beri Pernyataan
Panglima TNI Jenderal Moeldoko datangi Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Selasa (6/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mentri Pemuda dan Olaharaga, Imam Nahrawi beberapa waktu lalu disebut mencantumkan nama Jendral Moeldoko untuk duduk dalam Tim Transisi Kemenpora untuk membenahi sepakbola nasional. 

Moeldoko, yang ketika itu masih menjadi Panglima TNI mendapat tawaran memimpin tim tersebut. Namun, Moeldoko tegas menyatakan menolak duduk di tim tersebut.

"Ya benar, saya dari awal diminta untuk masuk ke dalam tim transisi oleh tim sembilan Kemenpora, tim sembilan datang mendatangi saya, saya katakan kepada tim sembilan: tidak!. Sebab, kalau saya masuk ke Tim Transisi malah menjadi blunder," ujarnya kepada wartawan.

Kendati PSSI sudah menang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), tanda-tanda konflik masih berkelanjutan masih tampak. Kemenpora bakal mengajukan banding. Menanggapi kondisi tersebut, Moeldoko meminta kedua belah pihak duduk bersama.

Meninggalkan ego masing-masing, menurut Moeldoko lebih penting demi menyelamatkan sepakbola nasional."Kalau memiliki niat sama, jangan merasa paling benar."

"Semuanya perlu dikonsolidasikan, sepak bola butuh konsolidasi besar, jadi sebaiknya duduk dengan baik dan diselesaikan bersama," sambung Jendral bintang empat itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya