Pemain PSS Mangkir, Komdis PSSI Batal Dalami Kasus Match Fixing

Alasan Komdis memanggil orang-orang itu adalah untuk mendalami pengakuan terbaru mereka soal match fixing.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 10 Agu 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 17:15 WIB
Kantor PSSI
Kantor PSSI (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Liputan6.com, Jakarta -
Rencana Komisi Disiplin mendalami kasus match fixing laga PSIS Semarang kontra PSS Sleman pada Senin (10/8/2015)  batal digelar. Para pemain, manajer, hingga ofisial yang dijadwalkan hadir hari ini tidak bisa memenuhi panggilan Komdis.

"Komdis sudah memanggil empat pemain PSS Sleman yakni Satrio Aji, Ridwan Awaludin, Monieaga Bagus, dan Hermawan Putra Aji (Ronald), tapi mereka tidak ada yang bisa memenuhi panggilan kami hari ini," ujar Ketua Komdis, Ahmad Yulianto, di kantor PSSI.

Sebelumnya Komdis memanggil keempat pemain PSS Sleman itu bersama dengan mantan pelatih Persegres, Agus Yuwono, dan mantan pelatih Persipur, Gunawan. Bahkan Komdis menanggung biaya transportasi bagi seluruh pihak yang diundang.

"Mereka (undangan) bertanya apakah ada fasilitas, lalu kami coba sediakan allowance. Kami sudah tunggu mereka dari pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, tapi tidak ada yang hadir," kata Yulianto.

"Hermawan Putra Aji (Ronald) sudah dihubungi dan ia berjanji akan datang, Agus Yuwono tidak bisa hadir karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya, Gunawan kita sudah coba hubungi dia tapi tidak ada respons," ujarnya menambahkan.

Alasan Komdis memanggil orang-orang itu adalah untuk mendalami pengakuan terbaru mereka soal match fixing. Pasalnya, empat pemain PSS itu telah mengungkapkan di media bahwa manajer PSS, Supardjiono, terlibat langsung dalam kasus sepak bola gajah beberapa waktu lalu.

"Kami mengundang empat pemain itu sebagai narasumber, kami ingin mendalami apa yang mereka katakan. Kami akan memanggil mereka lagi pada tanggal 18 Agustus mendatang, jika tidak datang akan ada panggilan ketiga, kalau masih tidak datang juga, kami akan putuskan gelar sidang tanpa kehadiran mereka," tutup Yulianto. (Ton/ Vid)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya