Agum: PSSI Harus Merendah dan Kemenpora Mesti Tabah

PSSI dua kali mengalahkan Kemenpora di PTTUN, Jakarta.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 06 Nov 2015, 00:49 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 00:49 WIB
20150625-Pernyataan Sikap PSSI-Jakarta-Agum Gumelar 3
Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar (kanan) didampingi Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Matalitti (kiri) mengeluarkan sikap terkait situasi sepak bola tanah air saat ini, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/6/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI sudah dua kali mengalahkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di pengadilan. Kali ini, PSSI mengalahkan Kemenpora di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta.

Kamis 5 November 2015, PSSI baru menerima surat yang berisi kemenangan banding atas Kemenpora. Putusan tersebut sudah dikeluarkan PTTUN sejak 28 Oktober 2015.

Baca Juga

  • Banding Kemenpora Ditolak, PSSI Unggul 2-0 di Meja Hijau
  • Prediksi Legenda MotoGP Soal Duel Lorenzo-Rossi di Valencia
  • Apa yang Dibisikkan Ronaldo kepada Blanc?

Isi surat tersebut adalah PTTUN menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 92/G/2015/PTUN.JKT tanggal 14 Juli silam.

Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar meminta asosiasi yang saat ini dipimpin oleh La Nyalla Mattalitti itu tidak jumawa atas kemenangan ini. Bila perlu, La Nyalla diminta Agum untuk bersinergi dengan Menpora Imam Nahrawi.

"Ini adalah penyelesaian hukum dan PSSI yang dimenangkan. Tapi PSSI jangan lemah dan saya berharap La Nyalla merendah. Jangan berpikir: saya yang menang, kamu yang kalah," ucap Agum saat ditemui pada ajang Trofeo Matador di Lapangan C Senayan.

"Kalau bisa La Nyalla meminta petunjuk kepada Menpora agar perkembangan sepak bola lebih baik lagi di masa depan," dia menambahkan.

Selain menasihati PSSI, Agum juga memberikan saran untuk Kemenpora. Agum meminta Kemenpora tabah atas kekalahan di PTTUN.

"Saya harap Kemenpora bisa menerima kenyataan. Sepak bola itu kan menjunjung sportivitas, menerima kenyataan dan lapang dada. Seharusnya, dengan kondisi ini, keadaan sepak bola harus normal," dia menutup. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya