Liputan6.com, Roma - Pelatih AS Roma, Luciano Spalletti, menyebut taktik sebagai masalah yang dihadapi timnya kala meladeni Real Madrid di leg pertama 16 besar Liga Champions. Masalah itu membuat Roma menyerah 0-2 dari klub ibu kota Spanyol itu di Stadion Olimpico.
Meski demikian, Spaletti menilai skuat Giallorossi yang sekarang sudah bekerja dengan baik dan kembali ke trek yang benar. Dua gol Los Merengues sendiri dicetak oleh Cristiano Ronaldo dan Jese Rodriguez.
Baca Juga
- Wawancara Eksklusif: Persiapan GBK Menuju Asian Games 2018
- Bocah Indonesia Tatap Muka Wawancarai Marquez
- Malaysia Ingin Coret Cabor Unggulan Indonesia di SEA Games 2017
"Fan-fan Roma sudah terbiasa dengan para pemain besar, kinerja yang hebat, dan momen-momen besar. Jika mereka bertepuk tangan, itu karena mereka telah melihat upaya yang besar," ujar Spalletti kepada Mediaset Premium setelah pertandingan, seperti yang dilansir Football-Italia. Â
Advertisement
Allenatore berusia 56 tahun itu mengakui ada perbedaan kualitas yang besar dengan Real Madrid. Celah serangan yang dibuat Roma, misalnya, dapat dimanfaatkan Ronaldo dan kawan-kawan dengan kreatif.
"Terlalu banyak celah di dalam pertahanan adalah masalah yang kami miliki. Pada gol kedua seharusnya kami bisa memotong serangan mereka," ucap pelatih berkepala pelontos ini.
Senada dengan sang pelatih, gelandang I Lupi, Radja Nainggolan mengakui ada perbedaan level permainan dengan tim besutan Zinedine Zidane. Para pemain Real Madrid tidak membiarkan para pemain Roma bergerak bebas, terutama di pertahanan mereka.
"Kami bermain baik dan mengizinkan mereka bergerak sedikit mungkin. Namun perbedaannya adalah ketika membuat semua pemain Real Madrid bergerak, mereka berusaha maksimal," kata Nainggolan.
"Itu performa yang bagus, di leg kedua kami bermain untuk menyamakan kedudukan. Kami tahu itu akan sulit untuk lolos sekarang," tuturnya.