Soal Kompetisi, Surabaya United Bersikap Netral

Hal ini disampaikan Gede dalam diskusi sepak bola dengan awak media, Kamis (10/3/2016).

oleh Risa Kosasih diperbarui 11 Mar 2016, 12:50 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 12:50 WIB
Diskusi Free Kick PSSI Pers (Liputan6)
Diskusi Free Kick PSSI Pers bersama Joko Driyono dan Gede Widiade (Windi Wicaksono / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Surabaya United, Gede Widiade bersikap netral di antara dua kompetisi milik PSSI dan Tim Transisi bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal ini disampaikan Gede dalam diskusi sepak bola dengan awak media.

Sejak SK Menpora nomor 01307 tentang sanksi administratif PSSI dijatuhkan, praktis fungsi PSSI sebagai federasi diambil alih oleh Tim Transisi. Namun, SK tersebut tidak berlaku lagi atas dasar penolakan kasasi Kemenpora terhadap dua kemenangan PSSI di sidang pengadilan sebelumnya.

"Punya dua bapak tidak bagus. Membingungkan karena pilih yang satu, yang lainnya marah. Mending tidak memilih dua-duanya," tutur Gede kepada wartawan dalam acara bertajuk 'Plus Minus Penerapan Budgeting Cap untuk Sepak Bola Nasional'.

Awalnya, PSSI mengajukan gugatan terhadap SK Menpora No. 01307 ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Namun, putusan pengadilan di tingkat tertinggi, yakni Mahkamah Agung yang telah menolak permohonan kasasi Kemenpora membuka peluang Indonesia Super League (ISL) bisa digulirkan kembali.

Rencana digulirkannya kompetisi juga pertama kali disebutkan oleh Koordinator Pokja (kelompok kerja) Komunikasi Tim Transisi Cheppy T. Wartono. Dia mengatakan bakal mengumpulkan seluruh klub-klub profesional di Indonesia untuk memaparkan program kerja 2016 sekaligus mengusulkan ide kompetisi.

"Yang lebih penting nanti, tim kami menang. Buat apa ikut turnamen sana-sini kalau tim saya sering kalah. Yang penting tim menang, gaji terbayar, rakyat Surabaya juga senang," tutur Gede.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya