Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredo Jumat (29/4/2016) mulai bergulir. Partai Persipura Jayapura Vs Persija Jakarta akan jadi partai pembuka turnamen jangka panjang berformat kompetisi ini.
Layaknya di setiap gelaran sepak bola, bintang-bintang sepak bola Tanah Air pun siap unjuk gigi pada turnamen ini. Tak hanya pemain yang berposisi sebagai striker, gelandang atau pemain bertahan, mereka yang berposisi sebagai kiper juga bisa berunjuk gigi.
Baca Juga
- Bos Rio Haryanto Beberkan Karakter Sirkuit Sochi
- Reformasi Tata Kelola Sepak Bola, Menpora Terbitkan 3 Permen
- Hadapi Persija, Persipura Tak Khawatir Main Malam
Ya, kehadiran kiper memang tak bisa dielakkan dari sepak bola. Bagi sebuah klub, memiliki kiper yang tangguh adalah berkah. Mereka bisa diandalkan saat pertahanan terus digempur lawan.
Advertisement
Kiper yang tangguh akan membawa ketenangan ke sebuah tim. Anggota tim yang lain akan berkonsentrasi untuk menyerang atau mengorganisasi permainan.
Di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredo ini, klub-klub peserta juga berlomba
Â
Choirul Huda (Persela)
Choirul Huda rasanya pantas masuk sebagai salah satu kiper terbaik Tanah Air. Bagaimana tidak, posisinya tak tergantikan di Persela Lamongan.
Sejak terjun menjadi pemain profesional pada 1999, kiper kelahiran 2 Juni 1979 ini sudah membela Persela. Hingga berusia 36 tahun, Persela merupakan satu-satunya klub yang dibela Huda.
Berkat kontribusinya itu, Huda pun dipercaya sebagai kapten tim. Tak hanya itu, beberapa kali, Huda juga dipanggil untuk mengikuti seleksi tim nasional Indonesia.
Di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredo, Persela boleh saja melakukan bongkar pasang pemain. Tapi tidak dengan posisi kiper. Ya, posisi Huda sebagai kiper Persela hampir tidak pernah tergantikan.
Dengan usia yang sudah menginjak 36 tahun, Huda tampaknya bakal pensiun di Persela. Jika demikian, Huda boleh berbangga karena tak banyak kiper Indonesia yang berstatus one man club saat ini.
Advertisement
I Made Wirawan (Persib Bandung)
Tak lengkap rasanya jika membuat daftar kiper terbaik tanpa memasukan nama I Made Wirawan. Ya, kiper kelahiran Bali ini boleh dibilang salah satu kiper terbaik Indonesia.
Bergabung dengan Persib Bandung dari Persiba Balikpapan, nama Made Wirawan mulai diperhitungkan di kancah sepak bola nasional. Kiper berusia 34 tahun inipun kerap mendapat panggilan memperkuat tim nasional Indonesia.
Salah satu prestasi gemilangnya adalah menghantarkan Persib Bandung menjuarai Liga Super Indonesia musim 2014/15. Di musim itu, posisi Made Wirawan hampir tak pernah tergantikan di bawah mistar Maung Bandung.
Ketika tampil di turnamen Piala Bhayangkara, I Made Wirawan juga membuat prestasi apik. Dalam empat pertandingan, I Made mampu menjaga gawang Persib tanpa kebobolan.
Selama di penyisihan Grup A Piala Bhayangkara 2016, Made menjaga gawang Persib tanpa kebobolan saat bertemu Pusamania Borneo FC, PS TNI, dan Sriwijaya FC.
Dian Agus Prasetyo (Pusamania Borneo FC)
Nama Dian Agus Prasetyo adalah salah satu kiper yang laris diburu tiap bursa transfer Liga Indonesia dibuka. Maklum saja, sebagai kiper, Dian Agus memiliki reputasi bagus di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.
Hal itu jugalah yang membuat Dian Agus beberapa kali dipanggil ke tim nasional Indonesia. Pemanggilan itu pastinya meningkatkan reputasi Dian Agus di Tanah Air.
Benar saja, usai membela Sriwijaya FC di berbagai turnamen, Dian Agus tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan klub baru. Di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredo, Dian Agus berlabuh bersama Pusamania Borneo FC (PBFC).
Di PBFC, Dian Agus yang kini berusia 30 tahun akan bersaing dengan nama-nama muda seperti Awan Setho Raharjo dan Gianluca Pandewnuwu. Namun melihat persaingan dan reputasinya, Dian Agus rasanya tak kesulitan mengamankan posisi sebagai kiper utama.
Advertisement
Kurnia Meiga (Arema Cronus)
Sempat tenggelam akibat cedera, nama Kurnia Meiga sepertinya tetap harus diperhitungkan di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredo. Meiga yang bermain di Arema Cronus adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Sebagai kiper, menurut pelatih Arema, Milomir Seslija, Meiga punya refleks yang luar biasa. Tak heran, kalau Seslija sempat berharap Meiga bisa kembali memperkuat Arema setelah sempat menjalani trial di klub Liga Jepang, Gamba Osaka, Januari awal tahun ini.
Beruntung bagi Arema dan Seslija, Meiga bisa kembali bergabung setelah trial yang di Jepang tidak berjalan sesuai rencana.Hal itu tentu menambah tenaga bagi Arema yang selalu difavoritkan menjadi juara di setiap gelaran sepak bola.
Arema sendiri harus menguras tenaga untuk mempertahankan Meiga. Pasalnya, beberapa klub besar sempat tertarik memakai jasa pemain yang juga adik dari kiper senior Arema, Ahmad Kurniawan ini.
Dhika Bhayangkara (PS TNI)
Namanya mungkin tidak setenar tiga kiper sebelumnya. Akan tetapi, kiprah Dhika sebagai kiper tak boleh dipandang sebelah mata. Buktinya, Dhika mampu bersaing dengan nama seperti eks kiper tim nasional U19, Ravi Murdianto di tim PS TNI.
Dhika sendiri sebetulnya sudah lama berkecimpung di sepak bola. Dia merupakan mantan pemain Persija U21 sebelum memutuskan beralih profesi menjadi anggota TNI. Total, sudah enam tahun Dhika menjadi anggota TNI.
Dengan berhentinya kompetisi sepak bola nasional, TNI pun membentuk klub PS TNI dan mengikuti berbagai turnamen. Di sinilah berkah bagi Dhika muncul.
Bersama PS TNI, Dhika tampil di beberapa turnamen antara lain Piala Jenderal Sudirman. Sayang, PS TNI gagal berbicara banyak di turnamen tersebut.
Kini dengan adanya Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredo, Dhika siap menunjukan kualitasnya pada pencinta sepak bola Tanah Air.
Advertisement