Liputan6.com, Jakarta Kontingen Papua akan memberikan bonus Rp 600 juta bagi atlet mereka yang berhasil mendapatkan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat tahun 2016.
Wakil Ketua KONI Papua, Jhony Banua Rouw, mengatakan, bonus ini diberikan untuk memberi motivasi kepada atlet yang mengikuti PON.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, bonus ini juga sebagai bagian dari daerah yang ingin mencetak atlet muda asal Papua. "Untuk medali perunggu maupun perak masih kami hitung," kata Jhony.
Dia mengatakan, untuk PON kali ini, Papua mengirim 390 atlet yang berlaga di 34 cabang olahraga (cabor). Dari jumlah tersebut, ada beberapa cabor yang menjadi unggulan kontingen Papua, yakni atletik, dayung, menembak, serta renang atau selam.
Untuk cabor selam nomor kolam, kontingen Papua mendatangkan atlet renang tingkat dunia, yakni Margaretha Herawati. Menurut Jhony, pihaknya sengaja menggunakan atlet luar Papua dengan tujuan memotivasi generasi muda di Bumi Cendrawasih untuk lebih matang mendalami olahraga air.
"Kalau melihat dari sumber daya manusia, secara fisik kami sudah terbentuk secara alami. Tinggal dipoles dengan menggunakan teknik-teknik olahraga air," sebutnya.
"Tujuan lain agar pada PON selanjutnya di tahun 2020, atlet selam atau renang dari Papua sudah siap tampil. Jadi dipastikan PON Papua kami tidak menggunakan atlet luar," paparnya.
Disinggung soal target, Papua diharapkan masuk 10 besar pada PON 2016 ini. "Pada PON sebelumnya kami berada di peringkat 15 besar dan PON Jawa Barat ini kami targetkan masuk 15 besar," tuturnya.
Di tempat terpisah, Margaretha Herawati menargetkan ingin menyumbang dua medali emas untuk Papua. Atlet yang akrab disapa Retha ini optimistis akan mendapatkan dua emas pada nomor kolam individu 100 meter dan 200 meter bifins, dan 400 meter estafet bifins.
"Setelah di Cirebon saya juga menargetkan emas pada selam nomor laut di Indramayu," sebutnya.