Liputan6.com, Jakarta- Pertemuan Barito Putera kontra PSM Makassar dalam lanjutan pekan ke-21 Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo, Sabtu (1/10/2016), menjadi panggung bomber lokal dan asing.
Barito diperkuat penyerang asing yang saat ini menjadi salah satu top skorer sementara TSC 2016 dengan 12 gol, Luis Junior. Torehan golnya hanya kalah satu gol dari pemuncak top skorer sementara dengan 13 gol yakni Pablo Rodrigues.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, PSM memiliki Ferdinand Sinaga. Dia merupakan bomber lokal tertajam di TSC 2016 dengan 8 gol. Pelan tapi pasti, Ferdinand mulai menemukan ketajamannya.Â
Luis Junior masih menjadi andalan pelatih Mundari Karya untuk mendobrak pertahanan PSM. Dia tentu ingin menambah pundi-pundi golnya setelah koleksinya dilewati Pablo Rodrigues.Â
Sementara itu, Ferdinand ingin membuktikan bahwa lini serang PSM tetap tajam meski tanpa keberadaan Luis Ricardo yang mengalami cedera. Dia juga termotivasi ingin terus mencetak gol agar bisa menjadi bagian skuat timnas Indonesia di Piala AFF 2016.Â
Luis Junior vs Ferdinand Sinaga
Luis Junior merupakan bomber asal Brasil yang bertipe goal getter. Dia sangat mematikan ketika berada di area pertahanan lawan. Bisa dibilang dia adalah predator di kotak penalti.
Hingga saat ini, Luis Junior sudah mencetak 12 gol dari 18 penampilan. Gol-golnya kebanyakan berasal dari umpan daerah dan menjadi salah satu kesukaannya. Dalam permainan, Junior lebih sering menunggu di kotak penalti lawan.
Meski begitu, Junior juga bisa turun ke belakang menjemput bola. Dengan olah bola khas Brasil, Junior kerap mengecoh pemain belakang lawan dan kemudian menembak ke arah gawang.
Junior bisa dibilang sebagai goal getter tulen. Dia adalah striker yang memang butuh dilayani yakni dengan umpan-umpan matang. Hal itu bisa dilihat dari statistik 0 dalam hal assist. Meski akurasi operan mencapai 78% itu dilakukan saat melakukan kerja sama dengan pemain lain dan kemudian dia selesaikan sendiri.
Sementara itu, Ferdinand Sinaga membuktikan sebagai bomber lokal paling tajam. Sudah 8 gol dia koleksi di TSC 2016 ini. Sempat melempem di awal-awal musim, pelan tapi pasti dia mampu menemukan ketajamannya. Keran gol pun seolah mengalir terus.
Ferdinand bukanlah bomber individualistis. Itu terbukti dari 4 assists yang telah dicetaknya. Dia tak ragu memberi peluang kepada rekannya untuk bisa mencetak gol dengan memberikan umpan matang.
Konsisten mencetak gol membuat pelatih Alfred Riedl kepincut. Dia kemudian dipanggil untuk menjalani TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2016 pada 22-27 September kemarin. Ferdinand tentu ingin bisa terus mencetak gol agar terpilih dalam skuad inti Piala AFF 2016. (Penulis: Indra Eka Setiawan)