Mourinho, Stamford Bridge, dan Kenangan Manis Bersama Chelsea

Stamford Bridge bukan tempat asing bagi Mourinho.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 23 Okt 2016, 12:10 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2016, 12:10 WIB
20160914-Liga-Europa-2016-Belanda-Feyenoord-Manchester-United-Reuters
Pelatih MU, Jose Mourinho berbincang dengan penyerang Zlatan Ibrahimovic saat sesi latihan di Manchester United Training Ground, Inggris, (14/9). Wayne Rooney dkk. akan melawat ke kandang Feyenoord, Jumat (16/9/2016) dinihari WIB. (Reuters/Ed Sykes)

Liputan6.com, London - Jose Mourinho bersiap menghadapi salah satu ujian terbesar dalam kariernya. Manajer Manchester United (MU) itu akan pulang ke Stamford Bridge, salah satu tempat favoritnya sepanjang hidup.

Ya, Stamford Bridge bukan tempat asing bagi manajer asal Portugal tersebut. Ia menjadi bos bagi Chelsea selama lima tahun dalam dua periode.

Periode pertama merupakan jalan Mourinho menuju puncak kesuksesan. Pindah dari Porto dengan mahar 1,7 juta pounds, Mou langsung memberikan sentuhan magisnya.

Menjuluki dirinya sebagai The Special One ketika diperkenalkan, Mourinho ternyata tidak asal sesumbar. Ia memberikan gelar Liga Inggris pertama bagi Chelsea setelah menanti selama 50 tahun.



Gelar Liga Inggris juga dilengkapi dengan gelar Piala Liga pada musim yang sama. Dan prestasinya terus berlanjut pada musim-musim berikutnya.

Ia mampu menyumbang gelar Liga Inggris musim 2005/06, Piala FA (2006/07) Piala Liga (2006/07) dan Community Shield pada tahun 2005.



Sayangnya, pada tahun 2007, Mou meninggalkan Chelsea  karena performa yang terus melorot. Meski demikian The Special One tetap menjadi idola bagi fans Chelsea.

Bahkan saat ia kembali bersama Inter Milan pada tahun 2010, sambutan hangat diberikan pihak Chelsea. Seantero stadion kompak mengelu-elukannya ketika pembawa acara stadion memanggil namanya.

Dan kecintaan Mourinho pada Chelsea memang tidak pernah pudar. Setelah berkelana bersama Inter Milan dan Real Madrid, ia akhirnya kembali ke Chelsea pada tahun 2013.

"Selama menjalani karier hanya ada dua klub yang membuat saya berhasrat, yakni Inter Milan dan Chelsea. Dan Chelsea jauh lebih penting buat saya," ucap Mourinho ketika kembali.

"Janji saya masih sama seperti dulu, saya adalah bagian dari Chelsea," ujarnya menambahkan.



Magis Mourinho terbukti lagi dalam periode kedua ini. Ia sukses menyumbangkan gelar Liga Inggris dan Piala Liga pada musim 2014/15.

Namun tahun lalu petaka menimpa Mou. Untuk kedua kalinya ia harus didepak manajemen karena performa tim yang melorot.

Kepergiannya diwarnai kontroversi karena ia juga sempat bersitegang dengan tim medis Chelsea. Situasi semakin pelik karena Mou akhirnya memilih MU, musuh bebuyutan Chelsea sebagai tempat melanjutkan kariernya.



Meski demikian Mou percaya fans Chelsea tetap bakal menyambutnya dengan hangat. Apalagi Mou merasa tidak pernah punya masalah dengan fans selama ini.

"Pemilik Chelsea yang memecat saya, bukan fans. Di klub ini hanya pemilik klub yang punya kuasa. Jadi tidak ada rasa sakit hati sama sekali," kata Mourinho.

"Yang jelas selama dua periode saya telah memberikan beberapa momen terbaik bagi fans. Mereka tidak bisa menghapus saya dari sejarah Chelsea, demikian juga sebaliknya."

Tentu layak ditunggu bagaimana sambutan sebenarnya fans Chelsea pada Mourinho nanti malam. Sehingga laga ini tidak hanya panas di dalam lapangan, tetapi juga di pinggir lapangan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya