MU Tekuk City, Pembuktian Pemain Buangan Mourinho

Juan Mata kembali menjadi pahlawan Manchester United saat menjamu Manchester City.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 27 Okt 2016, 12:10 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2016, 12:10 WIB
20161027-Setan-merah-menangkan-derby-Reuters1
Juan Mata kembali menjadi pahlawan Manchester United. (Reuters)

Liputan6.com, Manchester - Juan Mata kembali menjadi pahlawan Manchester United saat menjamu rival sekota, Manchester City di Old Trafford, Kamis dinihari WIB (27/10/2016). Gol tunggal playmaker asal Spanyol tersebut membawa Setan Merah menang 1-0 sekaligus menyingkirkan The Citizens pada babak 16 besar Piala Liga Inggris.

Mata tak hanya membawa MU melangkah lebih jauh pada turnamen ini. Gol tunggalnya juga sekaligus 'melapangkan napas' sang pelatih Jose Mourinho--pelatih yang menggantung nasib Mata di skuat MU. The Special One jadi bulan-bulanan pers Inggris setelah MU dipermalukan Chelsea 0-4 di Stamford Bridge.

Hubungan Mata dan Mourinho sendiri terbilang aneh. Sebab dia merupakan salah satu pemain yang dibuang dari Chelsea saat masih ditangani Mourinho. Mata lalu bergabung dengan MU 24 Januari 2014. Saat itu, Mourinho mendepak Mata dari Stamford Bridge karena sudah memiliki Eden Hazard dan Oscar.

"Apabila seorang pemain mewah adalah pemain yang mencetak gol dan memberi assist dan menghasilkan statistik yang bagus, maka saya bangga menjadi pemain yang mewah. Secara pribadi tentu saya ingin pemain seperti itu di dalam tim saya," ujar Juan Mata setelah didepak dari Chelsea.

Bersama Setan Merah, Mata menjadi bintang baru di Old Trafford Stadium. Ketika MU masih ditangani David Moyes dan Louis van Gaal, Mata selalu menjadi pilihan utama.

Namun bak roda pedati, nasib Mata kembali berputar saat Mourinho tiba di Old Trafford. Pelatih asal Portugal tersebut ditunjuk menangani Setan Merah menggantikan posisi Louis Van Gaal. Kehadiran Mou langsung memunculkan rumor bahwa eks pemain Valencia tersebut bakal didepak untuk kali kedua.

Sanjakala Mata bersama MU semakin terasa saat pada ajang Community Shield melawan Leicester City, Mata yang tampil sebagai pemain pengganti harus duduk lagi di bangku cadangan, lima menit sebelum pertandingan berakhir. Apalagi Mourinho usai laga membuat pernyataan yang mengejutkan soal Mata.

Juan Mata sempat disebut Mourinho pemain pendek saat melawan Leicester City di ajang Community Shield. (Reuters/Carl Recine)

Dia menyebut Mata sebagai pemain pendek. Jelas kalau itu merupakan hinaan bagi pemain kelahiran Burgos, Spanyol tersebut.

Namun Mata ternyata mengabaikan ucapan Mourinho itu. Mata memilih bertahan bersama MU dan membuktikan kualitasnya di depan manajer asal Portugal tersebut. Sebelum menjadi pahlawan pada derby Manchester dinihari tadi, Mata juga tampil memukau saat MU mengalahkan Leicester 4-1 di Old Trafford, 24 September lalu. Saat itu, tendangan melengkungnya memberi sumbangan gol kedua bagi MU.

Juan Mata (kanan) menjadi penentu kemenangan Manchester United 1-0 atas Manchester City pada laga putaran keempat Piala Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Rabu (26/10/2016). (AFP/Oli Scarff)

Di atas kertas, nama Mata juga masih bersinar. Dia tercatat sebagai pemain Setan Merah yang paling akurat melepaskan umpan. Dari tujuh pertandingan di Liga Inggris, dia melepaskan 241 umpan pendek, lima umpan sundulan, dan 12 umpan panjang dengan tingkat keberhasilan sebesar 90 persen.

Eks pemain Real Madrid Castilla itu juga kuat mengawal bola di area jangkauan kakinya. Dari tujuh kali menggiring bola, Mata hanya gagal sekali. Tingkat keberhasilannya menggiring bola sebesar 86 persen.

Akurasi sepakan Mata pun sangat tinggi, yakni 88 persen. Dari sembilan kali percobaan, sepakan Mata yang mengancam gawang lawan berjumlah tujuh.

Setelah tampil sebagai pahlawan kemenangan MU, Mata sempat menulis di blog pribadinya. Dia mengingatkan fans agar tetap memberikan dukungan tak hanya saat mereka meraih kemenangan saja.

"Mungkin terdengar klise, tapi memang benar adanya. Ketika kami menang, semua orang mengelu-elukan kami, semua seakan mudah untuk bersatu dan merayakan gol. Tapi, ketika kami kalah, kami harus kuat secara mental dan terus berusaha. Bersama-sama kita menang, dan bersama-sama saat kita kalah."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya