Liputan6.com, Bali - Ketua Panitia Kejuaraan Dunia dan Festival Pencak Silat ke-17, Edy Prabowo, optimistis, olahraga beladiri tradisional ini mampu menembus Olimpiade 2020. Animo peserta yang tampil pada hajatan ini jadi indikator berkembangnya silat di dunia.Â
Â
Edy juga mengatakan, bahwa misi yang diusung oleh Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), bukan hanya prestasi saja, melainkan penyebaran olahraga tradisional ini ke berbagai negara.Â
Â
Baca Juga
Â
"Hadirnya 40 negara pada kejuaraan ini, menandakan keseriusan olahraga ini untuk mendunia," kata Edy di GOR Lila Bhuana, Bali, Rabu (7/12/2016).
Â
"Target kita adalah 100 negara. Kalau ini tercapai, maka target menghadirkan pencak silat di Olimpiade 2020 juga bisa tercapai," ujarnya menambahkan.Â
Â
Menurut Edy, untuk mengembangkan silat di dunia, tidak hanya lewat kejuaraan yang mengejar prestsi saja, tapi juga lewat festival. Sebab dengan menyuguhkan gerakan-gerakan indah dari pencak silat, bakal ikut mendongkrak ketertarikan orang-orang untuk ikut ambil bagian.Â
Â
"Ketua PB IPSI (Prabowo Subianto) juga ingin olahraga ini lebih berkembang lagi. Yang penting menyebar dulu. Persahabatan lebih penting dari prestasi," kata Edy.Â
Â
Untuk mewujudkan target tersebut, PB IPSI menurut Edy butuh bantuan pemerintah. Utamanya yang terkait dengan pendanaan. "Tidak banyak-banyak, Rp100 Miliar setahun aja, kita yakin bisa mencapai target itu."
Â
Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 masih berlangsung di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, hingga 8 Desember 2016. Acara penutupan rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo.Â
Â