Lawan AC Milan, Laga Sentimental bagi CEO Roma

Umberto Gandini pernah 23 tahun mengabdi pada AC Milan sebelum menjadi CEO Roma.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Des 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 21:30 WIB
Umberto Gandini
Umberto Gandini pernah 23 tahun mengabdi pada AC Milan sebelum menjadi CEO Roma.

Liputan6.com, Milan - AS Roma akan menjamu AC Milan pada pekan ke-16 Liga Italia di Standio Olimpico, Selasa (13/12/2016) dinihari WIB. Tim Srigala Ibu Kota mendapat angin segar setelah gelandang andalannya, Kevin Strootman, dibebaskan dari hukuman dua laga. Sebelumnya, hukuman itu dijatuhkan akibat insiden melawan Lazio pada pekan lalu.

Dengan demikian, Strootman dapat membela Roma saat melawan Milan dan juga Juventus pada pekan depan. "Kemarin itu adalah hari yang penting dan kami telah tepat mengajukan banding terhadap bukti video yang tak adil dan tidak benar itu," ucap CEO Roma Umberto Gandini seperti dilansir Football Italia, Minggu (11/12/2016).

Laga Roma kontra Milan merupakan laga yang aneh bagi Gandini. Sebab, ia masih memiliki sentimentall kuat terhadap klub yang pernah dibelanya selama 23 tahun itu.

"Sangat menarik, jelas tak ada seorang yang akan mengira saya dapat bertemu klub yang telah memberi saya segalanya. Itu adalah pertandingan yang sangat penting. Milan bermain dengan bagus di bawah asuhan mantan pelatih Roma, Vincenzo Montella," katanya.

Roma dan Milan saat ini sama-sama mengoleksi 32 poin dari 15 pertandingan. Namun, Roma lebih berhak di peringkat dua karena unggul produktivitas gol dari Milan.

Bermain Terbuka

Gandini berharap kedua tim bermain terbuka, dengan saling menerapkan serangan balik sebagai ciri khasnya. Sebagai tuan rumah, ia yakin Roma akan mengambil inisiatif pertandingan.

"Secara perlahan kami telah menunjukkan bahwa kami bisa memainkan sepak bola dengan berbagai cara. Saat melawan Lazio, awalnya itu bukan permainan yang cantik, tetapi di babak kedua kami tampil layaknya tim besar," ujarnya.

"Secara alamiah, kami bermain untuk menang. Tapi hanya satu tim yang akan memenangkan trofi, sementara 19 lainnya gagal. Jadi tujuan kami adalah menjadi kompetitif sedapat mungkin."

Gandini mengaku dirinya sangat menyayangkan Roma hanya menjadi peserta Liga Eropa musim ini. Ia pun ingin mengembalikan kulitas sepak bola Italia agar kembali mendapat jatah empat perwakilan di Liga Champions Eropa.

"Kami juga berupaya meningkatkan sistem sepak bola di Italia. Kami semua perlu memikirkannya sebagai sebuah sistem secara menyeluruh," tuturnya.

(Abul Muamar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya