GTS Sebut TSC 2016 Ajang Positif dari Segi Komersial

Total selama TSC 2016 bergulir, ada 306 pertandingan yang dihelat dan terciptanya 803 gol.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 21 Des 2016, 19:50 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 19:50 WIB
Torabika Soccer Championship
Dirut PT Surya Citra Media, Sutanto Hartono berfoto bersama usai press conference Torabika Soccer Championship di Main Hall SCTV, Jakarta, Rabu (21/12). Torabika Soccer Championship 2016 resmi berakhir pada 18 Desember. (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah delapan bulan bergulir, perhelatan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo kini berakhir. Semua pihak, termasuk PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Tbk, selaku official broadcaster dan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai operator memiliki peran penting.

"Atas nama GTS, klub, dan para pemain, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Emtek dan para sponsor karena TSC 2016 telah mengakhiri krisis sepak bola Indonesia. Kami berutang besar kepada mereka," ujar Joko Driyono, Direktur Utama GTS, dalam konferensi pers akhir musim TSC 2016 di Town Hall SCTV Tower, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Total selama TSC 2016 bergulir, ada 306 pertandingan yang dihelat dan terciptanya 803 gol. Semakin istimewa karena selama bergulir TSC 2016 tak pernah diterpa isu klub yang melakukan penundaan gaji. Pasalnya, PT GTS sudah memiliki strategi untuk mengatasinya.

"Tahun ini mengalami perkembangan signifikan dari segi hak siar. Tak ada pula kasus gaji telat. Salary cap sudah sangat merata. Teman-teman di klub sudah melakukan upaya luar biasa untuk menciptakan pertandingan yang baik. Ini adalah ajang di mana dari aspek komersial terbilang sangat baik untuk klub," Joko menambahkan.

Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono memberikan keterangan kepada wartawan saat press conference Torabika Soccer Championship di Main Hall SCTV, Jakarta, Rabu (21/12). (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Itu mengapa Joko yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI ingin menjadikan TSC 2016 sebagai cikal bakal format kompetisi untuk musim depan. Pasalnya, segala aspek dinilai berjalan dengan sangat baik.

GTS juga ingin memberikan apresiasi kepada Persipura Jayapura sebagai tim yang menjadi juara TSC 2016. Bentuk apresiasi GTS adalah melangsungkan laga yang mempertemukan Persipura dengan juara Piala Presiden 2015, Persib Bandung.

Laga itu sendiri akan digulir pada 7 Januari 2017 di Bandung. Untuk venue, pertimbangan Jodri adalah Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Stadion Si Jalak Harupat.

Selama perhelatan TSC 2016, Komisi Displin (Komdis) GTS juga menghadapi banyak kasus. Untuk klub yang melakukan pelanggaran, GTS memberikan hukuman berupa denda. Jodri menegaskan bahwa klub yang menghasilkan denda paling banyak adalah Persija Jakarta, yakni Rp 500-600 juta. Total denda dari semua kasus mencapai lebih dari Rp 3 miliar.

"Klub-klub tak kesulitan membayar denda. Mereka menerima subsidi komersial dari GTS setiap bulan. Uang akan ditahan jika ada klub yang terkena denda. Jadi, saya bisa pastikan hingga saat ini tak ada klub yang mengalami kesulitan," tegas Jodri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya