Selain Allegri, 4 Pelatih Ini Pernah Latih Juventus dan AC Milan

Siapa saja pelatih yang pernah melatih AC Milan dan Juventus?

oleh Liputan6 diperbarui 24 Feb 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2017, 06:48 WIB
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri (AP Photo/Paulo Duarte)
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri (AP Photo/Paulo Duarte)

Liputan6.com, Jakarta - Massimiliano Allegri menjadi pelatih Serie A yang paling sering diberitakan musim ini. Keberhasilannya membawa Juventus menjuarai Scudetto dua musim berturut-turut serta masuk final Liga Champions 2015 membuat dirinya terus menjadi sorotan.

Namun perlu diketahui, sebelum menjadi juru taktik di Juventus, pria 49 tahun itu juga pernah menjadi pelatih di klub rival, AC Milan, pada tahun 2010 hingga 2014. Tepat pada musim pertamanya di San Siro, 2010/2011, Milan berhasil meraih gelar Scudetto. Kemudian di awal musim berikutnya, Allegri mempersembahkan gelar Supercoppa Italia.

Hanya saja, tahun-tahun berikutnya Allegri gagal. Pada musim keduanya, 2011/2012, AC Milan hanya mampu finish di peringkat kedua.

Musim ketiga bahkan lebih sulit bagi Allegri. Dengan pensiunnya sejumlah pemain pilar, Milan tertatih-tatih di awal musim 2012/2013. Namun, Allegri masih sanggup membawa Milan finis di peringkat ketiga di akhir musim.

Di musim keempatnya di Milan, 2013/2014, spekulasi bahwa ia akan dipecat mulai berkembang. Ia akhirnya benar-benar meninggalkan San Siro pada 14 Januari 2014, ketika masih menyisakan separuh musim. Ia sempat menganggur enam bulan, sebelum akhirnya direkrut Juventus pada 16 Juli 2014.

Selain Allegri, masih ada beberapa pelatih lain yang juga pernah merasakan melatih kedua klub tersebut. Berikut empat di antaranya:

Giovani Trapattoni

Giovanni Trapattoni
Giovanni Trapattoni (Jonathan Nackstrand/AFP)

Di Milan, pelatih yang sekarang berusia 77 tahun ini tak sempat memberikan gelar. Ia hanya bertahan setahun, sampai Mei 1976. Padahal, saat masih menjadi pemain AC Milan, Trapattoni sukses meraih gelar Scudetto musim 1961/1962 dan 1967/1968.

Pada Juni 1976, ia pindah ke Juventus. Di sinilah Trapattoni berjaya. Selama total 13 tahun di Juventus (1976-1986 dan 1991-1994), ia persembakan enam gelar Serie A, dua gelar Coppa Italia, satu Piala Eropa, satu Piala Winners, dua Piala UEFA, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Intercontinental.

Fabio Capello

Fabio Capello (Reuters / Lee Smith)
Fabio Capello (Reuters / Lee Smith)

Pelatih berikutnya yang pernah melatih Milan dan Juventus adalah Fabio Capello. Mengawali karier di Milan Primavera dari 1982-1986, dan sempat menjadi caretaker Milan senior pada 1987, Capello kemudian ditunjuk sebagai pelatih Milan pada 1991-1996.

Selama enam tahun di San Siro, ia mempersembahkan 4 gelar Scudetto, 3 Piala Supercoppa Italiana, satu gelar Liga Champions dan satu Piala Super Eropa. Capello sebenarnya sempat kembali lagi ke Milan pada tahun 1997, namun gagal dan hanya bertahan setahun.

Lalu, pada 2004-2006, Capello ditunjuk sebagai pelatih Juventus. Ia berhasil memberikan dua gelar Scudetto pada saat itu. Namun sayang, dua gelar tersebut harus dicabut akibat kasus Calciopoli.

Alberto Zaccheroni

Alberto Zaccheroni
Alberto Zaccheroni (Reuters)

Alberto Zaccheroni lebih dahulu melatih AC Milan sebelum Juventus. Di Milan, ia menjabat pelatih selama tiga musim, yakni dari Juli 1998 hingga Maret 2001. Ia bawa dua pemainnya ketika melatih Udinese, Olivier Bierhoff dan Thomas Helveg, dan hasilnya ia sukses mempersembahkan gelar Scudetto di musim 1998/1999.

Namun, musim berikutnya Zaccheroni gagal. Musim 1999/2000 Milan hanya finish di peringkat ketiga dan musim 2000/2001, penampilan Milan semakin memburuk. Zaccheroni pun akhirnya dipecat dan digantikan caretaker Casare Maldini.

Pada 29 Januari 2010, setelah berpindah-pindah dari Lazio, Inter, dan Torino, Zaccheroni ditunjuk sebagai pelatih Juventus. Namun tragisnya, ia hanya bertahan empat bulan. Selain gagal di Liga Eropa setelah ditaklukkan Fulham dengan agregat 5-4, Juventus juga hanya finish di posisi ketujuh pada saat itu. Masa itu pun tercatat sebagai salah satu periode terburuk Bianconeri sepanjang sejarah.

Carlo Ancelotti

carlo ancelotti
Carlo Ancelotti (AFP/Christof Stache)

Sebelum sukses besar bersama [AC Milan](http://www.liputan6.com/tag/ac-milan "") di tahun 2001-2009, Carlo Ancelotti sempat merasakan menjadi pelatih Juventus selama Februari 1999 sampai Juni 2001. Ia masuk menggantikan Marcelo Lippi.

Di Juventus, Ancelotti hanya mempersembahkan satu Piala Intertoto tahun 1999, berbanding jauh dari yang ia persembahkan untuk AC Milan: satu gelar Scudetto (2003/2004), satu Piala Italia (2002/2003), satu Piala Super Italia (2004), dua Piala Liga Champions (2002/2003, 2006/2007), dua Piala Super UEFA (2003, 2007), dan Piala Dunia Antarklub FIFA (2007).

Selama dua musim di Juventus, pria yang saat ini melatih Bayern Muenchen ini mengandalkan Zinedine Zidane sebagai bintang baru pada saat itu. Namun, ia hanya mampu mengantar Bianconeri menjadi runner-up di bawah Lazio (musim 1999/2000) dan AS Roma (musim 2000/2001).

(Abul Muamar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya