Liputan6.com, Stuttgart - Maria Sharapova belum kehilangan motivasi. Segera kembali bermain, sosok berusia 29 tahun tersebut ingin menduduki nomor satu dunia.
Sharapova dilarang berkompetisi selama dua tahun karena mengonsumsi doping. Namun, hukumannya berkurang menjadi 15 bulan setelah mengajukan banding.
Advertisement
Baca Juga
Selama absen dari lapangan, Sharapova fokus pada kegiatan di luar lapangan. Dia menimba ilmu di Harvard dan magang di Nike. "Tubuh dan pikiran saya masih tertuju ke tenis," kata Sharapova, dilansir Daily Mail.
"Semua hal tersebut membuat saya baik-baik saja, meski tidak terlibat tenis. Hal itu membuat saya takut karena tenis menjadi bagian hidup saya sejak kecil. Tapi sekarang saya kembali," sambungnya.
Sharapova bakal kembali bermain di Porsche Grand Prix, Stuttgart, 26 April mendatang. Dia mendapat jatah sebagai salah satu wildcard. Sharapova juga menerima undangan bermain di Madrid Open dan Italian Open.
Tidak hanya itu, penyelenggara Prancis Terbuka dan Wimbledon juga sempat dikabarkan berniat mengajak Sharapova bertanding.
Pro dan Kontra
Karpet merah untuk Sharapova dikritik pelaku tenis, terutama yang masih aktif bermain. Andy Murray, Angelique Kerber, Caroline Wozniacki, dan Jo-Wilfried Tsonga menilai Sharapova semestinya tidak mendapat perlakuan khusus.
Para pemain itu menganggap Sharapova seharusnya bermain di turnamen-turnamen kecil sebelum tampil di kompetisi berkelas.
Namun, tidak semua memberi respons negatif. Venus Williams, Simona Halep, dan Svetlana Kuznetsova menyambut kedatangan Sharapova dengan tangan terbuka.
"Saya berjuang keras supaya bisa kembali bermain. Saya tidak mau karier saya ditentukan orang lain. Sekarang saya bisa menutup petualangan di tenis sesuai cara saya sendiri," tutur Sharapova.
Advertisement