Liputan6.com, Madrid - Marc Marquez mengalami nasib sial saat balapan MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, 9 April lalu. Dia gagal meraih poin setelah terjatuh di lap ketiga tikungan kedua.
Kepala mekanik Movistar Yamaha yang menangani motor Maverick Vinales pada MotoGP 2017, Ramon Forcada menilai Marquez terjatuh karena tertekan. Menurut Forcada, Marquez jatuh karena menyadari di belakangnya ada Vinales, meski sempat memimpin balapan dan membuat jarak 1,7 detik.
Baca Juga
"Dari hal yang dikatakan Vinales kepada, saya, Marquez melakukan start yang bagus. Tapi ketika Vinales berada di belakangnya, Marquez menyadari kalau dirinya bisa dikejar," kata Forcada saat diwawancarai televisi Spanyol, Movistar.
"Menurut saya, Marquez ingin menjauh dari kejaran Vinales. Sebab, Marquez menyadari Vinales sangat cepat. Seandainya Marquez tidak terjatuh, dia akan menderita karena ritme kecepatan yang dimiliki Vinales," ucapnya menambahkan.
Forcada melanjutkan, Vinales mengelola balapan MotoGP Argentina dengan sempurna. Terlebih lagi, Sirkuit Termas de Rio Hondo dikeluhkan banyak pembalap karena kondisi aspalnya yang licin.
"MotoGP Argentina merupakan balapan yang tidak normal. Sebab, banyak pembalap yang terjatuh. Namun, Vinales mampu mengelola tekanan saat balapan," ujarnya mengakhiri.
Advertisement