Sukses Gelar F1, Meksiko Ingin Jadi Tuan Rumah MotoGP

Keinginan Meksiko menggelar MotoGP membuat peluang Indonesia menjadi tuan rumah 2018 bertambah berat?

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Apr 2017, 13:10 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 13:10 WIB
20151031-Melihat Serunya Sesi Latihan Pembalap F1 di Meksiko
Sukses menggelar Formula 1, Meksiko juga ingin jadi tuan rumah MotoGP (Reuters/Edgard Garrido)

Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses dengan balapan Formula 1, Meksiko berniat menggelar balapan sepeda motor MotoGP. Sirkuit F1 Autodroma Hermanos Rodriguez tengah dipertimbangkan untuk menjadi arena adu kebut kuda besi paling bergengsi di dunia tersebut.

Sirkuit dengan lintasan sepanjang 4,304 km itu kembali menggelar balapan Formula 1 sejak 2015 lalu. Autodroma Hermanos juga menjadi arena bagi balapan Formula E. 

Saat proses renovasi berlangsung, CIE selaku promotor ternyata tidak hanya mempersiapkan Autodroma bagi Formula 1 tapi juga balapan roda dua. Sebagai targetnya adalah balapan MotoGP dan Kejuaraan Dunia Superbike untuk kali pertama. 

Seperti dilansir Eurosport.co.uk, anggota Komisi Keselamatan FIM, Franco Uncini, telah mengunjungi Autodroma, setelah balapan MotoGP Austin, Senin lalu. Untuk menggelar MotoGP, CIE harus mengejar Grade A dan karena Grade B hanya untuk Superbike saja. 

Perubahan utama yang dibutuhkan tentunya terkait masalah keselamatan balapan. In menjadi masalah rumit mengingat lokasi sirkuit yang berada di tengah perkotaan. Sebab perubahan maupun renovasi terhadap Autodroma harus seizin pemerintah setempat. 

Sejarah balapan di Meksiko sudah berlangsung sejak 1964. Namun baru sejak 2005, Meksiko secara rutin menggelar grand prix. Selain Meksiko sejumlah negara lain juga sudah mengantre untuk mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah MotoGP. 

Thailand menjadi kandidat kuat tuan rumah baru MotoGP 2018. Sedangkan Finlandia dan Kazakhstan mengantre di belakangnya. Sebelumnya, Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta mengatakan MotoGP tidak akan pernah lebih dari 20 putaran.  Dengan demikian, hanya tersisa satu tempat lagi setelah Thailand kecuali ada yang sirkuit yang dicoret.

Bagaimana Peluang Indonesia?

Valentino Rossi
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memuncaki klasemen sementara MotoGP 2017 setelah finis kedua pada MotoGP Austin di Circuit of the Americas, 23 April 2017. (Bola.com/Twitter/MonsterEnergy)

Masuknya Meksiko sebagai kandidat tuan rumah MotoGP 2018 membuat peluang Indonesia untuk ikut bersaing semakin berat. Padahal pemerintah Sumatera Selatan saat ini tengah berupaya mengejar proses pembangunan sirkuit MotoGP di Palembang. 

Gubernur Sumsel H. Alex Nurdin bahkan sudah terbang ke Malaysia untuk menjalin kerjasama dengan Tilke Engineering. Alex yang ditemani penasehat dari Ikatan Motor Indonesia (IMI), Romy Winata menandatangani kontrak awal dengan Tilke yang diwakili oleh Ulrich Merres. Tilke adalah perusahaan yang merancang sirkuit Sepang, Malaysia. 

Selain Palembang, Lombok juga digadang-gadang bakal membangun sirkuit MotoGP. Rencana ini mencuat setelah setelah proses pembebasan lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok yang memakan waktu puluhan tahun, rampung.

Rencananya sirkuit ini akan dibangun perusahaan investor dari Perancis, Vincy. "Tadi Pak kepala ITDC katakan ada hampir Rp 6 triliun akan segera masuk dari satu investor Perancis membangun hotel dan sirkuit MotoGP. Sudah pasti, sudah ditandatangani Presiden,” ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.  

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya