Liputan6.com, Cardiff - Juventus dikenal memiliki lini pertahanan yang solid. Bahkan, sulit dibantah pertahanan I Bianconeri adalah salah satu yang terbaik di Liga Champions musim ini.
Dari total 12 pertandingan sejak fase grup, gawang Gianluigi Buffon hanya kebobolan tiga gol. Bukti, mereka memiliki lini belakang yang tangguh.
Advertisement
Baca Juga
Catatan impresif ini pun tidak hanya terjadi di ajang Liga Champions. Dari total 60 pertandingan Serie A dan Liga Champions, Juventus hanya kebobolan 30 gol dan mampu menorehkan 28 kali clean sheets.
AS Monaco menjadi klub terakhir di ajang Liga Champions yang mampu membobol Juventus saat kedua klub tersebut melakoni pertandingan leg kedua semifinal, di Juventus Stadium, 10 Mei lalu. Sebelumnya, dua klub lain yang menceploskan bola ke gawang Gianluigi Buffon adalah Sevilla dan Lyon.
Kukuhnya barisan pertahanan ini tentu akan menjadi perhatian khusus bagi para penyerang Real Madrid. Namun, mengacu terhadap beberapa statistik, ada tiga cara yang dapat dilakukan Real Madrid untuk "menghancurkan" tembok La Vecchia Signora.
Apa saja ketiga cara tersebut? Berikut ini adalah ulasannya seperti dilansir dari Marca dan EUFA, Jumat (2/6/2017).
Antisipasi Umpan
Klub yang mengandalkan kemampuan individualnya terkadang bakal sulit menembus pertahanan yang digalang Leonardo Bonucci dan kawan-kawan. Dalam hal ini, pertahanan Juventus akan lebih mudah ditaklukkan jika klub menerapkan kerja sama tim yang baik.
Berdasar catatan Marca, 80 persen dari gol ke gawang Juventus di berbagai ajang tercipta dari skema kerja sama atau umpan demi umpan. Hal ini pun mau tidak mau membuat Toni Kross dan Luka Modric harus lebih jeli mencari celah di barisan pertahanan Juventus.
Advertisement
Antisipasi Tendangan Sudut
Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini tidak perlu diragukan lagi merupakan "raksasa" di barisan pertahanan Juventus. Namun, keperkasaan mereka sedikit meredup apabila sedang mengantisipasi tendangan sudut lawan.
Pada musim 2016-2017, Juventus telah kebobolan tujuh kali dari skema tendangan sudut. Sementara itu, data juga mencatat, dari total 524 tendangan sudut lawan, hanya 479 kesempatan yang mampu diantisipasi dengan baik oleh Giorgio Chielini dan kawan-kawan.
Juventus sebenarnya punya kemampuan menyerang sangat baik lewat sayap. Kehadiran Dani Alves di posisi sayap kanan lapangan memberikan efek positif bagi barisan pertahanan Juventus. Namun, kegemilangan pemain asal Brasil tersebut kurang dapat diikuti dengan performa baik di sisi berlawanan yang ditempati Alex Sandro.
Pada musim ini, Juventus kebobolan tujuh kali lewat skema yang berasal dari area Alex Sandro, sementara area Dani Alves hanya empat gol. Dengan demikian, Karim Benzema atau Cristiano Ronaldo dapat memanfaatkan celah ini. (Artikel asli ditulis Ary Wibowo/Bola.com)