Liputan6.com, Manchester - Tak sedikit pihak yang terkejut dengan keputusan Manchester United (MU) memilih Romelu Lukaku sebagai pengganti Zlatan Ibrahimovic. Padahal, sebelumnya mereka lebih santer dikaitkan dengan Alvaro Morata.
Pelatih MU, Jose Mourinho pun mengakui bahwa mereka lebih dulu mengupayakan kedatangan Morata dari Real Madrid. Sayang, terjadi perbedaan pendapat antara Setan Merah dan Los Blancos terkait biaya transfer.
Baca Juga
Awalnya, tawaran 70 juta euro (Rp 1 triliun) yang dilayangkan MU langsung ditolak mentah-mentah kubu Madrid. Mereka pun meningkatkan tawaran menjadi 80 juta euro (Rp 1,19 triliun). Dan anehnya tawaran itu kembali ditolak.
Morata pun menjadi penyerang bidikan MU kedua yang menolak tawaran mereka. Sebelumnya, penyerang Antoine Griezmann yang membuat MU patah hati karena lebih memilih bertahan di Atletico Madrid. Pada akhirnya, mereka pun menjadikan Lukaku sebagai alternatif.
"Ia adalah tipe yang semua orang tahu. Ia striker, jadi kami tak berbicara soal pemain multifungsi atau menciptakan keraguan soal posisinya di lapangan. Ia striker dan biasanya striker mencetak gol," kata Mourinho, dilansir Soccerway.
"Alasan utama yang membuatnya begitu penting adalah apa yang ia lakukan di Liga Inggris. Tentunya ada banyak striker bagus di sepak bola, tapi Liga Inggris adalah habitat yang sangat berbeda. Biasanya mereka butuh waktu beradaptasi. Dan Lukaku bermain di Liga Inggris selama empat atau lima musim terakhir," lanjutnya.
Advertisement
Saksikan video menarik berikut ini:
Statistik Lukaku
MU sendiri mendatangkan Lukaku dengan biaya 85,6 juta euro (1,2 triliun). Jika melihat kehebatan pemain asal Belgia tersebut dalam beberapa musim terakhir, harga itu memang sangat pantas dibayarkan MU.
Sejak musim 2012/2013, ia tak pernah mencetak kurang dari 16 gol. Levelnya pun meningkat dengan mengemas minimal 20 gol sejak musim 2014/2015. Musim lalu, ia menyumbang 26 gol dari 39 laga bersama The Toffess.
"Ini adalah pengalaman hebat karena kami sempat bekerja sama selama beberapa bulan saat berada di Chelsea. Hubungan kami sangat dekat meski tak berjalan baik bagi kami bersama. Ia cerdas, sopan, kami saling menyimpan kontak," tegas Mourinho.
Advertisement