Liputan6.com, Tangerang Selatan - Wasit Indonesia berlisensi FIFA, Thoriq Alkatiri, angkat bicara soal penggunaan wasit asing pada putaran kedua Liga 1. Jika harus memilih, dia menilai pengadil asal Timur Tengah akan lebih mudah beradaptasi kondisi sepak bola Indonesia.
PSSI secara resmi akan memakai wasit asing mulai Agustus 2017 hingga kompetisi berakhir. Langkah ini merupakan jalan pintas mengatasi masalah integritas korps berbaju hitam yang dikeluhkan sejumlah pihak.
Advertisement
Baca Juga
Dibanding negara Asia Tenggara lainnya, Thoriq menilai kualitas laga sepak bola Indonesia lebih baik. Akan lebih baik pula perangkat pertandingan yang diimpor nanti paham karakter pemain lokal.
"Sebetulnya bukan kurang setuju. Kita boleh mengambil wasit asing tapi harus di luar ASEAN. Malaysia, Vietnam, Tiongkok, atmosfer sepak bolanya sama dengan Indonesia, malah di sini lebih baik," ujar Thoriq usai jumpa pers kursus pengembangan wasit Premier Skills di Ciputat, Tangsel, pada Minggu (30/7/2017).
Kabar terbaru, untuk periode pertama dua set perangkat pertandingan akan didatangkan PSSI dari Kyrgyzstan dan Australia. Mereka terdiri dari dua wasit dan empat asisten.
Thoriq menyambung, "Budaya itu susah dipahami. Timur Tengah bagus karena karakter pemain dan penonton sama. Kalau Kyrgyzstan memang seperti apa liganya?," ucap pria asal Purwakarta itu.
Thoriq berharap PSSI mulai fokus pada program edukasi wasit. Dengan begitu kepercayaan publik pada mereka bisa perlahan meningkat.
"Kalau ingin seorang wasit berkualitas ya datangkan instruktur, dari Liga Inggris misalnya. Kontrak mereka dengan jangka panjang," tuturnya.
Saksikan video menarik berikut: