Liputan6.com, Paris - Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar, telah setuju untuk membayar denda kepada otoritas pajak di Brasil. Hal itu sebagai upaya Neymar menyelesaikan masalah-masalah hukum yang menimpanya belakangan.
Para pengacara menyetujui Neymar membayar sebesar delapan juta real (2,52 juta dolar) untuk mengakhiri kekisruhan panjang ini. Namun, kantor pajak Brasil mengatakan mereka belum sampai pada kesimpulan perhitungan total.
Baca Juga
Kantor pajak Brasil awalnya menuntut 188,8 juta reais (59,44 juta dolar) dalam bentuk denda-denda, pengembalian pajak, dan bunga, meski angka itu diyakini telah turun.
"Meski ia tidak setuju dengan nilai (delapan juta), prosesnya telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Niatnya adalah mengakhirinya dan bergerak maju ke fase berikutnya untuk Neymar," ujar Marcos Nedes, salah satu pengacara Neymar.
Advertisement
Keputusan ini muncul sepekan setelah Neymar meninggalkan Barcelona untuk bergabung ke PSG. Nilai transfer Neymar memecahkan rekor dunia, yakni 222 juta euro.
Tuduhan Penggelapan Pajak
Pemain 25 tahun itu telah dijerat sejumlah tuduhan bahwa ia melakukan penggelapan pajak di Spanyol dan Brasil. Sampai saat ini, kasus tersebut belum sampai pada keputusan final.
"Tuduhan-tuduhan (terhadap kami) dilakukan tergesa-gesa, di mana pada saat lain mereka menentang kami. Namun, hal itu meninggalkan bekas pada citranya dan seperti Anda tahu Neymar hidup dari citranya," kata pengacara Gustavo Xisto.
"Kami perlu berhati-hati tentang hal ini. Menurut saya ini adalah pelajaran yang harus kami pelajari," ujarnya.
Advertisement