3 Manajer Liga Inggris Ini dalam Tekanan Besar

Liga Inggris, kompetisi yang terkenal kejam pada para manajer.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 17 Agu 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2017, 10:00 WIB
Arsenal, Arsene Wenger, Chelsea, Antonio Conte
Manajer Arsenal, Arsene Wenger

Liputan6.com, Jakarta - Manajer di klub Liga Inggris salah satu profesi yang dianggap paling mendapat tekanan besar. Para manajer bisa kehilangan pekerjaan mereka dengan cepat.

Performa tim jelas menjadi parameter klub memecat manajer mereka. Hasil-hasil minor dapat berimbas pada pemberhentian dari jabatan manajer klub.

Sejumlah nama diprediksi di Liga Inggris punya kans dipecat lebih cepat dari manajer lain. Tentu saja dengan catatan performa tim asuhannya tak sesuai ekspektasi.

Sepak bola modern membuat manajer tidak memiliki banyak waktu membangun tim. Tekanan lebih besar dialami sederet manajer di Liga Inggris untuk mempertahankan posisinya.



Tidak peduli manajer dengan nama besar, nasib mereka tergantung pada performa tim asuhan. Berikut 3 manajer Liga Inggris yang punya tekanan lebih besar, seperti dilansir Sportskeeda:

Slaven Bilic (West Ham United)

Foto Terbaik Liga Inggris
1. Pelatih West Ham, Slaven Bilic, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Arsenal pada Liga Premier Inggris di Stadion The Boleyn Ground, London, Sabtu (9/4/2016). Kedua tim bermain imbang 3-3. (AFP/Ian Kington)

1. Slaven Bilic (West Ham United)

Penampilan West Ham United musim lalu menurun dibanding musim sebelumnya. Tapi, manajemen The Hammers masih memberi kesempatan kepada Slaven Bilic untuk melakukan pekerjaannya.

Sejumlah perekrutan pemain anyar dilakukan West Ham pada musim panas kali ini. Javier Hernandez dan Marco Arnautovic diboyong demi mempertajam lini depan, yang menjadi masalah West Ham musim lalu.

Bilic tentu mendapat tekanan lebih karena klub menuruti permintaannya membeli pemain baru. Jika manajemen tidak puas, pelatih asal Kroasia itu harus angkat kaki dari London Stadium.

Frank De Boer (Crystal Palace)

Frank de Boer
Frank de Boer (AFP/MARCO BERTORELLO)

2. Frank De Boer (Crystal Palace)

Skuat Crystal Palace butuh tambahan pemain berkualitas, khususnya di lini belakang. Frank De Boer datang sebagai manajer anyar dan langsung mendapat pekerjaan rumah berat.

Manajemen Palace dikenal tak pandang bulu untuk urusan memecat manajer. Frank De Boer harus menunjukkan kemampuan meramu taktiknya dan membuktikan kegagalan di Inter Milan hanya kebetulan.

Pelatih asal Belanda ini mengawali musim ini bersama Palace dengan buruk usai dihajar klub promosi, Huddersfield 0-3. Bila situasi tidak berubah, De Boer bukan mustahil jadi nama pertama manajer Liga Inggris yang dipecat musim ini.

Arsene Wenger (Arsenal)

Arsenal Terpeleset di Emirates Stadium
Ekspresi pelatih Arsenal, Arsene Wenger saat timnya kebobolan dari Southampton pada laga Piala Liga Inggris 2016-2017 di Emirates Stadium, (30/11/2016). (Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)

3. Arsene Wenger (Arsenal)

Arsene Wenger sempat diprediksi kontraknya tak diperpanjang Arsenal akhir musim lalu. Namun, Wenger ternyata tetap duduk di kursi manajer The Gunners.

Arsenal mengalahkan Chelsea di Community Shield, awal yang meyakinkan bagi Wenger. Target Wenger mengangkat trofi Liga Inggris bersama The Gunners, sesuatu yang sudah tak mereka rasakan sejak 2004.

Musim ini jadi pertaruhan besar bagi pelatih asal Prancis ini bersama Arsenal. Paruh musim diyakini jadi waktu yang tepat menilai kinerja Wenger.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya