Liputan6.com, Kuala Lumpur - Penyerang Thailand, Sittichok Kannoo, secara terang-terangan mendukung timnas Indonesia ketimbang Malaysia. Dalam jumpa pers sebelum laga timnya lawan Myanmar, Kannoo bicara banyak tentang timnas Indonesia.
Penyerang 22 tahun itu mendukung Indonesia mengalahkan Malaysia di semifinal untuk tampil di final. Dia ingin timnas Indonesia berhadapan lagi dengan Thailand seperti di laga pertama Grup B.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa alasan yang disampaikan Sittichok Kannoo lebih mendukung Indonesia antara lain, Tim Garuda Muda dianggap tim terkuat di Asia Tenggara saat ini serta memiliki lini depan yang cukup efektif. Sementara, Malaysia dianggap cukup beruntung bisa sampai ke semifinal hanya karena mereka bermain di depan publik sendiri.
Sittichok Kannoo juga berujar bila pertahanan Malaysia cukup rapuh. Ia mengacu pada catatan kebobolan The Young Tigers. "Mereka selalui kebobolan dalam setiap pertandingan di penyisihan Grup A," kata Sittichok Kannoo.
Dari statistik, hal itu memang benar. Dari empat pertandingan yang dijalani timnas Malaysia U-22 di penyisihan Grup A, gawang skuat asuhan pelatih Ong Kim Swee itu memang bisa ditembus setiap lawan yang dihadapi, meski hanya satu gol di tiap pertandingan.
Bahkan, tim yang dianggap "lemah" sekalipun di Grup A semisal Laos dan Brunei, mampu menjebol gawang Malaysia. Ini tentu bisa dimanfaatkan timnas Indonesia .
Â
Kelemahan Malaysia
Catatan itu tentu bisa jadi celah buat Indonesia kala menantang Malaysia pada hari ini. Tim pelatih Garuda Muda dipastikan sudah mempelajari kelemahan Malaysia yang satu itu.
Berkebalikan dengan Malaysia, timnas Indonesia U-22 cukup tangguh di lini belakang karena dari lima pertandingan ketat yang dijalani melawan tim-tim kuat, Hansamu Yama Pranata dkk hanya kebobolan satu gol.
Sementara di lini depan, Malaysia terlihat garang karena mampu melesakkan 10 gol dari empat pertandingan berbanding tujuh gol yang dikoleksi Indonesia dari lima partai. Namun, jika dikurangi jumlah gol kemasukan, Malaysia dan Indonesia cukup berimbang, yakni sama-sama punya selisih enam gol.
Lantas apa yang bisa dimanfaatkan timnas Indonesia U-22 dari lini belakang Malaysia yang selalu kebobolan?
Dari data statistik, tiga dari empat gol kebobolan Tim Harimau Malaya tercipta di babak pertama dan hanya satu gol di babak kedua. Hal itu bisa diartikan bila sama seperti lawan-lawan Malaysia di penyisihan Grup A, Indonesia bisa langsung menggeber permainan di babak pertama untuk mencuri gol terlebih dulu.
Untuk kiper, dari empat pertandingan, Ong Kim Swee menurunkan dua kiper, yakni Mohd Ifwat Chek Kassim dan Haziq Nadzli. Keduanya bergantian menjaga gawang timnas Malaysia U-22, masing-masing turun dalam dua pertandingan dan kebobolan dua gol.
Â
Â
Advertisement
Catatan Kebobolan Malaysia
Simak catatan gol kebobolan timnas Malaysia U-22 selengkapnya
14 Agustus 2017
Malaysia vs Brunei 2-1
Gol Brunei tercipta pada menit ke-12
Kiper: Mohd Ifwat Chek Kassim
16 Agustus 2017
Singapura vs Malaysia 1-2
Gol Singapura tercipta pada menit ke-38
Kiper: Haziq Nadzli
21 Agustus 2017
Malaysia vs Myanmar 3-1
Gol Myanmar tercipta pada menit ke-85
Kiper: Haziq Nadzli
23 Agustus 2017
Laos vs Malaysia 1-3
Gol Laos tercipta pada menit ke-32
Kiper: Mohd Ifwat Chek Kassim