5 Hal Positif di MU Sejak Kedatangan Mourinho

Sejak ditangani Mourinho, mental juara MU mulai kembali terlihat.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2017, 08:12 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 08:12 WIB
Luapan Kegembiraan Pemain MU Usai Juara Liga Europa
Mourinho memberikan tanda kepada anak asuhnya jelang berpose bersama, Swedia, Kamis (25/5). MU keluar sebagai juara Liga Europa setelah mengalahkan Ajax Amsterdam 2-0 di Friends Arena, Stockholm. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United (MU) tampaknya sudah menemukan buruannya terhadap manajer kawakan setelah Sir Alex Ferguson. Jose Mourinho adalah jawaban yang selama ini dinantikan tim yang bermarkas di Old Trafford itu.

Sejak ditinggal Sir Alex, MU memang risau lantaran para penggantinya tak ada yang sesuai. David Moyes hingga Louis van Gaal dianggap gagal total di sana.

Kendati begitu, semenjak Mourinho ambil alih, sudah mulai terlihat kembali mental juara MU seperti saat diasuh Fergie. Kini, mereka kembali menjadi pesaing kuat dalam memburu gelar di Liga Inggris maupun Eropa.

Ada lima hal positif yang telah dibawa oleh Mourinho sejak tiba di Old Trafford. Apa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda.

Pencetak Gol Kemenangan, Premier League, Juan Mata
Juan Mata mencetak satu gol pembuka saat Manchester United melawan Crystal Palace pada pekan ketujuh Premier League di Old Trafford, Manchester (30/9/2017). MU menang telak 4-0. (AFP/Paul Ellis)

Bisnis Transfer Lebih Baik

Manchester United, Liga Champions
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho memantau sesi latihan timnya di club training complex, Carrington, Manchester, (11/9/2017). MU akan melawan FC Basel di grup A Liga Champions. (AFP/Paul Ellis)

Manchester United selalu memiliki kekuatan untuk membawa beberapa talenta terbaik di Eropa pada era Fergie. Ada sesuatu yang membuat pemain bintang mau berlabuh di Theater of Dreams.

Namun, begitu Fergie pergi, perjuangan United di pasar transfer dimulai. David Moyes hanya bisa mendatangkan Marouane Fellaini dan Juan Mata. Fellaini banyak dikritik di Manchester United sebelum Jose Mourinho mulai mendapatkan yang terbaik darinya secara reguler. Meskipun Juan Mata mencuri perhatian, transfer tersebut terjadi karena dia bukan bagian dari rencana Chelsea untuk musim itu.

Louis van Gaal masuk. Sejumlah pemain menyatakan ketertarikan untuk bermain untuk United. Selanjutnya, ia membeli Di Maria yang sebenarnya bukan tipe pemain Louis van Gaal. Pemain asal Argentina itu lantas pergi setelah musim pertamanya di United.

Louis van Gaal juga membawa Daley Blind, Memphis Depay, Ander Herrera, Falcao, Morgan Schneiderlin, Bastian Schweinsteiger, Luke Shaw, Rojo, Darmian, Victor Valdes, Sergio Romero, dan Anthony Martial. Meski tampak mengesankan, hanya separuh dari daftar ini yang konsisten memberi dampak pada Red Devils.

Namun di bawah Mourinho, United telah membuat pergerakan cemerlang di pasaran. Hampir semua pemainnya sangat terkesan dan berkontribusi pada kebangkitan tim. Pelatih asal Portugal itu membawa Zlatan Ibrahimovic, Henrikh Mkhitaryan dan Eric Bailly di jendela transfer pertamanya. Selanjutnya, dia membeli Romelu Lukaku, Nemanja Matic dan Victor Lindelof.

United juga menjadi lebih baik dalam hal negosiasi penjualan dan sekarang mulai membongkar pemain hanya dengan jumlah yang layak. Selain itu, Mourinho cukup berhati-hati untuk menjual pemain yang jarang terpakai dan memastikan tim tidak terganggu dengan semua bisnis transfer.

Bangun Mental di Eropa

Manchester United (MU)
Penyerang Manchester United (MU), Marcus Rashford dan pelatih Jose Mourinho. (Oli SCARFF / AFP)

Manchester United melakukan lebih baik di Eropa bersama Mourinho. Di bawah Louis van Gaal, Manchester United tersingkir dari Liga Champions pada fase babak grup. Selanjutnya, mereka diusir dari Liga Europa oleh Liverpool.

Mereka hampir tidak menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Namun, ketika bersama Jose Mourinho, United sepertinya sudah meraih momentum.

Meskipun jalannya sulit dan terbukti cukup menantang, Manchester United memenangi Liga Europa dan lolos ke Liga Champions pada musim pertama The Special One berkuasa. Musim ini, United juga menggila dengan sudah mencetak tujuh gol dalam dua pertandingan grup sementara hanya kebobolan satu di Liga Champions.

Sepak Bola Menyerang

Liverpool-Manchester United
Penyerang Manchester United, Anthony Martial berusaha mengumpan bola dari kawalan bek Liverpool, Joe Gomez saat bertanding pada lanjutan Liga Inggris di stadion Anfield, Liverpool, (14/10). Liverpool bermain imbang 0-0 atas MU. (AFP Photo/Paul Ellis)

Manchester United dikenal di Inggris dan Eropa sebagai tim yang tidak pernah menyerah. Mereka menyerang tanpa henti dan merupakan salah satu tim yang paling menakutkan.

Namun, setelah Louis van Gaal mengambil alih dan menerapkan filosofinya di Trafford, United seakan kehilangan arah. Bahkan, pada sudut Old Trafford, suporter sempat membentangkan spanduk bertulis, "Attack, Attack, Attack!"

Saat Jose Mourinho mengambil alih, penggemar tidak berharap akan banyak perubahan. Apalagi, Mourinho terkenal sebelumnya dengan strategi parkir bus.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Mourinho memberi sebuah filosofi klub dan menggembirakan untuk ditonton. Pemain diberi kebebasan untuk mengekspresikan diri dan ini diterjemahkan ke sepak bola yang menarik saat tim memiliki pemain, seperti Juan Mata, Mkhitaryan, Anthony Martial, Paul Pogba, Marcus Rashford, dan Nemanja Matic.

Membunuh Permainan

Klub Top Premier League, Piala Liga Inggris, Pencetak Gol Kemenangan
Pemain Manchester United, Anthony Martial merayakan golnya ke gawang Basel pada babak ketiga Piala Liga Inggris di Old Trafford stadium, Manchester, (12/9/2017). MU menang 4-1. (AFP/Paul Ellis)

United musim ini sangat beringas. Bersama Mourinho, mereka acap membunuh permainan dengan skor-skor yang telak.

Saat menjamu Crystal Palace, 30 September lalu, contohnya. Mereka sudah berhasil mencetak gol di menit ketiga. Pada babak pertama, Red Devils bahkan sudah unggul dua gol.

Hingga akhirnya Palace sama sekali tak berkutik dan dipaksa mengalah 0-4 dari United. Manchester United memiliki selisih gol +25 musim lalu.

Namun sekarang, mereka sudah memiliki selisih gol +19 musim ini dan kami itu hanya dalam 7 pertandingan. Romelu Lukaku, Marcus Rashford, Anthony Martial, Paul Pogba dan bahkan Marouane Fellaini datang jadi pahlawan di balik skor-skor telak yang tercipta.

Manajemen Pemain yang Seimbang

Pencetak Gol Kemenangan, Premier League, Marouane Fellaini
Pemain Manchester United asal Belgia, Marouane Fellaini mencetak dua gol untuk timnya saat melawan Crystal Palace pada pekan ketujuh Premier League di Old Trafford, Manchester (30/9/2017). MU menang telak 4-0. (AFP/Paul Ellis)

Di bawah Louis van Gaal dan David Moyes, United hampir tidak terlihat seperti tim padu. Tapi Mourinho selalu dikagumi oleh para pemainnya.

Zlatan Ibrahimovic datang ke Manchester United sebagian besar diragukan lantaran usianya sudah tua. Namun, dia justru bisa membuktikan diri dengan jadi top scorer klub musim lalu.

Henrikh Mkhitaryan awalnya mengalami masa sulit menetap di Inggris dan Mourinho membawanya dari tim utama serta memberinya waktu untuk menyelesaikannya. Ketika semua orang mulai percaya bahwa pemain asal Armenia itu tidak memiliki tempat di United, Mourinho membawanya kembali ke skuat.

Dia kemudian menjadi salah satu bagian paling berpengaruh dari tim yang memenangi Liga Europa musim yang sama. Anthony Martial adalah bintang musim kedua Louis van Gaal.

Akan tetapi perubahan manajer dan perubahan sistem menyebabkan Martial inkonsistensi awalnya. Spekulasi transfer muncul, tapi Mourinho terus percaya kalau Martial memiliki segalanya untuk menjadi pemain hebat tapi harus memamerkannya secara konsisten.

Martial lantas memutuskan untuk tetap bertahan dan Manchester United menuai manfaatnya. Musim ini, dia sudah mengemas tiga gol dalam tujuh kesempatan bermain. (Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya