Liputan6.com, Yogyakarta - Manajer Tim Indonesia Susy Susanti mengakui kesulitan mencari pemain tunggal putra junior untuk turun di Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 2017 yang berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta, pekan ini. Bahkan, penentuan pemain terbilang singkat, yaitu hanya tiga bulan.
Seperti diberitakan sebelumnya, langkah tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior hanya sampai di babak 16 besar. "Untuk tunggal putra, kami harus memantau lebih keras lagi karena memang masih tertinggal," kata Susy kepada Liputan6.com di Yogyakarta, Minggu (22/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengungkapkan, salah satu kesulitan mencari pemain tunggal putra karena Pelatnas PBSI didominasi pemain senior. Karena itu, PBSI akan lebih jeli memantau potensi pemain muda sehingga bisa lebih cepat dibentuk.
"Bisa magang di pelatnas, misalnya," ucapnya.
Ia menuturkan, persaingan pemain junior saat ini cukup ketat. Tak ada negara yang mendominasi karena kekuatannya merata.
Susy menegaskan pemain muda kini menjadi cerminan pemain elit dunia pada tiga atau empat tahun mendatang. "Regenerasi sangat penting karena tidak bisa lagi mengandalkan pemain senior," kata Susy.
Dalam Kejuaraan Dunia Junior, Indonesia menyabet dua gelar, masing-masing melalui Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri dan pasangan Rinov Rivaldy / Pitha Mentari dari nomor ganda campuran. (Switzy Sabandar)
Saksikan video pilihan berikut ini: