Liputan6.com, Jakarta Pupus sudah asa Bali United meraih gelar juara setelah Bhayangkara FC mengunci kampiun. Meski berpeluang besar memenangkan laga saat bentrok dengan Persegres Gresik United, Serdadu Tridatu tetap tak bisa merebut mahkota juara dari The Guardian. Secara head to head, mereka kalah dari Bhayangkara.
Menghadapi laga pamungkas, pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro meminta anak asuhnya untuk tampil maksimal. Meski pertandingan itu tak mengubah apa pun, Widodo mengingatkan jika sejatinya sepak bola adalah tontonan menghibur.
Advertisement
Baca Juga
Itu sebabnya ia ingin anak asuhnya tetap tampil total saat menghadapi Persegres Gresik United pada pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar tersebut.
“Kami untuk pertandingan besok tidak main-main, akan tetap fight. Untuk akhir kompetisi ini saya harapkan pemain juga begitu untuk pertandingan besok,” kata Widodo pada prematch di Kuta, Sabtu malam (11/11/2017).
Satu tekad yang ada dalam benak Widodo adalah ia ingin membuktikan jika Bali United merupakan tim layak merebut juara. Setidaknya, Widodo berharap Bali United tetap menjadi juara di hati para suporternya.
“Tentu kami ingin menunjukkan kepada fans bahwa kami layak untuk menjadi yang nomor satu di hati para suporter,” ujar Widodo.
Hiburan
Filosofi yang selama ini ia tancapkan dalam benaknya bahwa sepak bola merupakan pertandingan yang menghibur masyakarat. Lantaran hal itu, Widodo menilai sepak bola mesti mengedepankan fair play. Kerja keras mesti dikedepankan untuk meraih kemenangan.
Tentu jika kemenangan diraih dengan kerja keras, maka tak ada yang bisa menggantikan dengan apa pun.
“Kemenangan yang dicapai dengan kerja keras itu akan lebih enak. Selama ini pertandingan kami di home cukup menghibur. Itu semua diciptakan, bukan kebetulan,” jelas Widodo.
Untuk itu, tak ada kata bermain-main dalam kamus Widodo, meski secara posisi di klasemen mereka terpaut begitu jauh dengan Persegres Gresik United.
“Saya katakan tadi, kita tidak akan main-main meski secara klasemen terpaut jauh, karena ini tontotan, ini hiburan,” paparnya.
Advertisement
Rotasi
Kendati begitu, Widodo tak menampik akan memberikan kesempatan bermain anak asuhnya yang jarang mendapat jam bermain. “Tapi tetap ada pemain yang mendapat kesempatan bermain. Kalau memungkinkan akan ada rotasi,” katanya.
“Sepak bola itu hiburan berupa permainan yang bagus dengan jumlah gol yang banyak. Permainan ini hanya bisa dimenangkan dengan hati,” tambah Widodo.
Hal senada diungkapkan oleh Ricky Fajrin. Menurutnya, ia dan rekan-rekannya telah berkomitmen untuk meraih tiga poin pada laga pamungkas Serdadu Tridatu. Ricky enggan tampil main-main.
Apalagi, pada laga yang digelar esok hari itu akan disaksikan langsung oleh orangtuanya yang selama tiga musim ia bersama Bali United belum pernah menonton langsung pertandingan.
“Meski tidak bisa meraih gelar juara, kami berkomitmen fight meraih tiga poin di pertandingan terakhir. Sangat senang ditonton keluarga secara langsung. Pertandingan besok sangat spesial buat saya,” tuturnya.