Harapan Suporter Sriwijaya soal Tiket Piala Presiden 2018 di SUGBK

Ratusan Singa Mania belum mendapat jatah tiket masuk ke SUGBK guna menyaksikan perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2018.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 17 Feb 2018, 16:35 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2018, 16:35 WIB
Singa Mania
Fans Sriwijaya FC dari kelompok Singa Mania, masih berkumpul sebelum masuk ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). (Bola.com/ Zulfirdaus)

Jakarta - Ratusan fan Sriwijaya FC dari kelompok Singa Mania regional Jabodetabek mereka belum menerima kejelasan terkait alokasi tiket untuk perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2018. Mereka masih tertahan di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). 

Sriwijaya FC akan bersua PSMS Medan pada perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2018, sore ini. Pasukan Rahmad Darmawan gagal ke final setelah tak sanggup melewati adangan Bali United.

Kini, pada saat Sriwijaya FC akan berjibaku kontra PSMS Medan guna berebut tempat ketiga, ratusan fans mereka terancam tak bisa masuk ke SUGBK. Koordinator Singa Mania Jabodetabek, Wawan Setiawan mengaku pihaknya kekurangan alokasi tiket.

Kelompok suporter Sriwijaya FC hanya mendapatkan alokasi 1200 tiket guna menonton aksi tim kesayangan mereka kontra PSMS Medan. Jumlah tersebut masih dibagi ke tiga kelompok suporter yakni Singa Mania, Sriwijaya Mania, dan Ultras.

Singa Mania mendapatkan porsi 650 tiket dan sebagian besar didistribusikan ke kelompok suporter yang berangkat dari Palembang, Sumatera Selatan. Singa Mania Jabodetabek belum mendapatkan kejelasan.

"Singa Mania Jabodetabek banyak yang memberikan dukungan. Namun, kami sebagian besar tidak kebagian tiket. Kami sudah berkoordinasi dengan panpel. Sayangnya sampai sekarang sudah mau bertanding belum ada respons," ujar pria asal Purwakarta itu.

Pihak panitia penyelenggara Piala Presiden 2018 menyediakan 66 ribu tiket yang diperuntukkan bagi publik, baik fans tim yang berlaga pada perebutan tempat ketiga maupun final Piala Presiden 2018, sampai masyarakat biasa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya