Barcelona - Mantan presiden Barcelona, Joan Gaspart, beranggapan kepindahan Neymar dan Luis Figo dari Blaugrana memiliki motif yang berbeda. Jika Figo adalah murni pengkhianatan, Neymar disebut Gaspart hanya mementingkan materi.
Baca Juga
Advertisement
Neymar disebut akan kembali ke La Liga dengan bergabung bersama Real Madrid. Spekulasi tersebut membuat Neymar disandingkan dengan mantan pemain Barcelona, Luis Figo.
Pada 2000, Figo yang merupakan pemain andalan Barcelona, hijrah ke Real Madrid dengan banderol 62 juta euro (Rp 1,05 triliun). Kepindahan tersebut terjadi sehari setelah Joan Gaspart diangkat menjadi presiden Barcelona.
Figo pun dicap sebagai pengkhianat dan merupakan sosok yang paling dibenci suporter Blaugrana. Saat ini, Neymar diprediksi memiliki motif yang sama dengan Figo.
Namun, Gaspart memiliki penilaian yang berbeda. Menurutnya, motif Neymar hengkang dari Barcelona bukanlah karena ingin bergabung dengan Real Madrid.
"Kemungkinan Neymar hijrah ke Real Madrid tidak dapat dibandingkan dengan kejadian Luis Figo," ujar Gaspart.
"Luis Figo adalah gambaran dari sebuah pengkhianatan karena kami tidak memiliki waktu untuk memperbarui tim. Dia adalah seorang pengecut."
"Lain halnya dengan Neymar. Menurut saya, kepindahan Neymar adalah murni karena faktor material," ungkap Gaspart.
Joan Gaspart menjadi presiden Barcelona pada periode 2000-2003. Ia mendapat predikat sebagai satu di antara presiden terburuk yang pernah dimiliki klub tersebut.
Sumber: Sportskeeda