Liputan6.com, Milan - Proses penjualan AC Milan berlangsung lama. Setelah terjadi penundaan berbulan-bulan, Yonghong Li resmi membeli saham Rossoneri dari Silvio Berlusconi pada April 2017.
Menurut media massa di Italia, seperti Gazzetta dello Sport dan Tuttosport, pembelian AC Milan akan segera diselidiki jaksa penuntut umum setempat. Penyelidikan itu juga disebut sebagai berkas 'Model 45'.
Advertisement
Baca Juga
Itu artinya, sebelumnya tidak ada dugaan kejahatan dalam pemeriksaan awal. Investigasi itu justru digelar setelah adanya laporan dari Guardia di Finanza yang menyebut ada tiga transaksi keuangan yang mencurigakan pada Desember 2017.
Kabar ini tentu menambah panjang daftar masalah yang harus dihadapi oleh Milan. Mereka juga harus berurusan dengan UEFA terkait aturan Financial Fair Play setelah berbelanja lebih dari 200 juta Euro pada musim panas lalu.
Selain itu mereka juga harus bisa membayar utang-utangnya pada Elliott Management. Utang yang disebut bernilai lebih dari 300 juta euro itu harus dibayar oleh Rossoneri pada Oktober 2018 mendatang.
Jumlah itu kemungkinan bisa bertambah lagi. Pasalnya menurut Gazzetta, Milan butuh modal tambahan sekitar 30 sampai 35 juta euro untuk menjalankan klub sampai akhir musim. Uang itu disebut akan didatangkan dari Elliot dan bukannya dari sang bos besar, Li.
Elliot disebut bisa mengambil alih semua aset yang dimiliki AC Milan. Hal itu bisa terjadi jika Li tak bisa membayar utangnya tepat waktu.
Sumber: Bola.net