MotoGP: Lorenzo Kesulitan Hadapi Perubahan dari Yamaha ke Ducati

Lorenzo bergabung dengan Ducati sejak MotoGP 2017.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Apr 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2018, 16:00 WIB
Jorge Lorenzo
Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo (dok. MotoGP)

Liputan6.com, Bologna - Kepala kru pembalap Ducati Corse Jorge Lorenzo, Cristian Gabarrini, angkat bicara soal performa pembalap asal Spanyol itu di ajang MotoGP. Menurut Gabarrini, Lorenzo tidak mampu menghadapi perubahan pasca-meninggalkan tim Yamaha.

Gabarrini menambahkan, pembalap berjulukan X- Fuera itu tidak memikirkan dampak dari keputusannya bergabung dengan Ducati Corse. Pernyataan yang disampaikan Gabarrini merujuk dari penampilan Lorenzo bersama tim Ducati di kelas utama MotoGP.

Sejak menemani juara dunia tiga kali MotoGP di produsen motor asal Italia, dia merasa Lorenzo tampaknya merasa lebih berat beradaptasi dengan motor Desmosedici ketimbang M1 Yamaha.

Hal itu bisa dimaklumi, mengingat selama sembilan tahun Lorenzo terbiasa menunggangi M1 dengan mesin yang cukup kompetitif. Sementara tim Ducati dalam beberapa tahun ke belakang, lebih terkonsentrasi pada pengembangan Desmosedici.


Jaga Kecepatan

Jorge Lorenzo, Ducati, MotoGP
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, saat memperkenalkan motor Desmosedici GP18 yang bakal dipakai pada MotoGP 2018. (Twitter/Ducati)

"Pada tahun 2017, kami fokus untuk menjaga kecepatan tinggi sepanjang seluruh jarak balapan. Itu yang paling penting. Di babak kualifikasi, lap cepat biasanya mudah baginya," kata Gabarrini seperti dikutip dari Speedweek, Senin (2/4/2018).

"Tetapi terutama di paruh pertama musim ini menjadi jelas bahwa konsistensi kurang dalam balapan," tuturnya.


Proses Adaptasi

Jorge Lorenzo, MotoGP
Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo tampil sebagai yang tercepat pada FP2 MotoGP Valencia 2017 di Sirkuit Ricardo Tormo, Jumat (10/11/2017). (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Gabarrini menjelaskan apa yang kurang dari Lorenzo bukan hanya proses adaptasi pengenalan motor saja. Dia juga kurang konsisten dalam merebut kemenangan.

"Sepeda motor tetaplah sepeda motor. Masing-masing memiliki karakteristik yang kurang lebih sama. Saya juga harus menyesuaikan cara saya bekerja dengan gaya Ducati. Tapi itu sangat mudah bagiku," jelas Gabarrini. (David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya