Liputan6.com, Jakarta - Sampai pada balapan MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail, Jorge Lorenzo masih belum memenuhi ekspektasi Ducati Corse. Ia kembali dihadapkan pada permasalahan yang menjadi perusak penampilannya pada musim 2017.
Bagi Dovi, MotoGP 2017 tak ubahnya sebuah momen buruk yang bakal sulit dilupakan. Ia mengukir catatan terburuk dalam kariernya saat melakoni musim perdananya bersama Ducati usai meninggalkan Yamaha.
Advertisement
Baca Juga
Untuk kali pertama pembalap Spanyol itu harus mengakhiri musim di urutan tujuh klasemen MotoGP. Selama ini, posisi terburuknya didapat pada musim 2008, yakni ketika finis di urutan empat.
Dari 18 balapan yang diikuti, pembalap berusia 30 tahun itu tiga kali gagal finis dan lima kali di luar 10 besar. Rapor terbaiknya hanya berupa tiga podium tanpa satupun kemenangan. Tak heran jika penampilan Lorenzo di musim lalu mengundang banyak kecaman sekaligus pertanyaan.
"Lorenzo memiliki masalah. Ia tak memahami motornya. Coba cari video Jorge dengan Yamaha, Anda akan melihatnya nyaman, sangat nyaman. Dengan Ducati, ia tak bisa melakukan hal-hal yang ia lakukan dengan Yamaha," ungkap Ramon Forcada, Kepala Mekanik Maverick Vinales, dikutip Tuttomotoriweb.
Tetap Optimistis
Kebetulan, Forcada adalah pria yang bertugas sebagai Kepala Mekanik Lorenzo saat masih berada di Yamaha. Dan Forcada pula sosok di balik kehebatan Lorenzo bersama Yamaha. Kolaborasinya menghasilkan tiga gelar juara dunia, yakni musim 2010, 2012, dan 2015.
Di musim 2018, Lorenzo tentu diharapkan bisa meraih hasil yang baik. Sayangnya, indikasi buruk terlihat pada MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail. X-Fuera gagal menuntaskan balapan akibat terjatuh pada lap ke-12.
"Jika saya mendapatkan hasil yang bagus, maka nilai saya akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika tidak, itu akan membuat nilai saya sedikit turun. Beruntung, saya memiliki rekam jejak yang sangat bagus dan ini selalu membantu," timpal Lorenzo.
Advertisement
Statistik Lorenzo di Setiap Musim
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
2018: 1 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 0 poin