Pelatih PS Tira Ungkap Alasan Gustavo Lopez Belum Bermain Penuh

Gustavo Lopez dinilai belum padu dengan gaya bermain PS Tira.

oleh Yanuar H diperbarui 04 Apr 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 14:30 WIB
Pelatih PS Tira Rudy Eka Priyambada
Pelatih PS Tira Rudy Eka Priyambada (tengah). (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gustavo Lopez menjadi amunisi baru PS Tira di GO-Jek Liga 1 2018 bersama BukaLapak. Tapi dalam dua pertandingan awal, gelandang asal Argentina itu tidak bermain penuh selama 90 menit.

Bahkan saat PS Tira bermain di kandang, Lopez hanya bermain selama 36 menit. Sebelumnya saat melawan Persib Bandung, mantan kapten Persela Lamongan itu hanya bermain di babak pertama.

Saat digantikan Roni Sugeng, PS Tira justru mampu mencetak gol ke gawang Madura United dua menit kemudian atau pada menit ke-38. Pelatih PS Tira Rudy Eka Priyambada mengatakan keputusan mengganti Lopez karena masalah strategi.

"Kebugaran sih tidak mungkin, cara bermainnya sepak bola saja," kata Rudy kepada Liputan6.com, baru-baru ini.

Menurutnya, saat ini permainan PS Tira mulai berubah. Karena itu, Lopez butuh waktu untuk mengerti filosofi bermain yang diterapkannya.

"Saya kira sekarang mulai berubah. Memang butuh waktu lopez untuk mengerti yang saya mau," ujarnya.

Misi dan Visi

Persib vs PS Tira
Pemain Persib, Febri Hariyadi (kedua dari kanan) beraksi saat lawan PS Tira di Liga 1 2018, Senin (26/3). (Dok. PT LIB)

Roni melihat progres pemain asingnya ke depan. Beberapa latihan dibutuhkan untuk menyatukan misi dan visi bermain ala PS Tira.

"Karena pemain itu up and down. Saya harapkan pemain asing lebih baik dari pemain lokal," ucapnyaa.

Menurut Rudy, kualitas pemain asingnya tidak menuru. Hanya saja mereka belum mengerti strategi dan filosofi yang dibangunnya. "Kurang bagus sih belum. Kalo bagus dia bagus. Cuma belum mengerti saja," paparnya.

Coret Pemain

PS Tira
Pelatih PS Tira, Rudy Eka (Kukuh Saokani)

Terkait pencoretan pemain, menurut pelatih yang pernah menjadi tactical analysis Timnas Indonesia U-19 ini bisa saja terjadi. Termasuk dirinya sebagai pelatih yang juga memiliki resiko yang sama.

"Semua di sepak bola bisa terjadi. Pelatih kalah tiga-empat kali bisa dicepat. Pemain bola juga sama kita sama nyari duit di sini semua harus siap resiko," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya