Dihajar Liverpool, Sejarah Tak Memihak AS Roma

Liverpool menang 5-2 atas AS Roma di leg pertama semifinal Liga Champions.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Apr 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2018, 12:30 WIB
Mohamed Salah, Liga Champions, Liverpool
Proses terjadinya gol oleh striker Liverpool, Mohamed Salah, ke gawang AS Roma pada leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Selasa (24/4/2018). Liverpool menang 5-2 atas AS Roma. (AP/Peter Byrne)

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool menundukkan AS Roma 5-2 dalam leg pertama semifinal Liga Champions di Anfield, Rabu (25/4/2018) dini hari WIB. Situasi ini membuat Liverpool lebih diunggulkan.

AS Roma harus menang 3-0 ketika menjamu The Reds di leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Olimpico, Kamis (3/5) WIB pekan mendatang. Akan tetapi, pelatih AS Roma, mengusung optimisme bisa menghajar Liverpool tiga gol tanpa balas di Olimpico.

Apalagi, AS Roma berbekal pengalaman sebelumnya di laga perempat final Liga Champions melawan Barcelona. Di leg pertama, Edin Dzeko dan kawan-kawan takluk 1-4 dari Blaugrana di Camp Nou, tapi AS Roma lolos ke semifinal usai menang 3-0 di leg kedua yang berlangsung di Olimpico.

Namun, seperti dilansir situs resmi UEFA, optimisme AS Roma harus berlawanan dengan sejarah di semifinal Liga Champions. Sebab, sejarah tak mencatat ada tim yang mampu bangkit dari ketertinggalan tiga gol di laga leg pertama semifinal Liga Champions dan kemudian lolos ke final.

Kondisi sekarang berpihak pada Liverpool untuk melaju ke partai puncak Liga Champions. Sebab, sejak format kandang-tandang diterapkan di laga semifinal mulai musim 1994-1995, enam tim melangkah ke final setelah lebih dulu unggul agregat sekurang-kurangnya tiga gol pada leg pertama.

Pertama kali situasi ini terjadi pada semifinal Liga Champions 1997-1998, di mana Juventus menang 4-1 atas AS Monaco di leg pertama. Di leg kedua, Monaco hanya menang 3-2, sehingga keunggulan agregat membuat Juventus ke final.

Barcelona Dua Kali Terlibat

Liverpool Sikat AS Roma di Anfield
Pemain AS Roma, Radja Nainggolan mengendalikan bola dikawal pemain Liverpool, Jordan Henderson pada laga leg pertama semifinal Liga Champions 2017-2018 di Anfield, Selasa (24/4). AS Roma kalah telak dengan skor 2-5 dari Liverpool. (AP/Dave Thompson)

Situasi kedua terjadi di semifinal Liga Champions 1999-2000, ketika Valencia unggul 4-1 atas Barcelona di leg pertama. Di leg kedua, Barcelona menang 2-1 tapi tidak cukup meloloskan mereka dan Valencia berhasil berlaga di partai puncak.

Pada semifinal Liga Champions 2012-2013, Borussia Dortmund menaklukkan Real Madrid 4-1 di leg pertama. Dortmund mampu lolos ke final, kendati di leg kedua kalah 0-2 dari Real Madrid.

Di semifinal Liga Champions musim yang sama, Bayern Muenchen juga unggul 4-0 atas Barcelona di leg pertama. Barcelona malah kembali kalah 3-0 dari Bayern Munchen di leg kedua.

Berikut, pada semifinal Liga Champions musim 2014/2015, Barcelona mengalahkan Muenchen 3 -0 di laga leg pertama. Blaugrana lolos ke final meski kalah 2-3 di leg kedua.

Terjadi Musim Lalu

Liverpool Sikat AS Roma di Anfield
Pemain AS Roma, Cengiz Under berebut bola dengan pemain Liverpool, Virgil Van Dijk pada laga leg pertama semifinal Liga Champions 2017-2018 di Anfield, Selasa (24/4). Liverpool mengalahkan AS Roma di kandang sendiri dengan skor 5-2. (AP/Dave Thompson)

Terakhir, di semifinal Liga Champions musim lalu, juara bertahan Real Madrid menang 3-0 di laga pertama atas rival sekotanya Atletico Madrid. Los Blancos tetap lolos ke final walaupun kalah 1-2 di leg kedua.

Bila AS Roma mampu membalas defisit tiga gol mereka dari Liverpool, maka tim asuhan Eusebio Di Francesco akan mencetak sejarah. AS Roma wajib menang 3-0 atau 4-1 atas Liverpool di leg kedua jika ingin ke final.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya