Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?

Zidane Prediksi AS Roma Mampu Singkirkan Liverpool

AS Roma kalah 2-5 dari Liverpool di leg pertama.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 02 Mei 2018, 20:30 WIB

Diterbitkan 02 Mei 2018, 20:30 WIB

AS Roma kalah 2-5 dari Liverpool di leg pertama. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Liputan6.com, Madrid - AS Roma boleh saja takluk 2-5 dari Liverpool di pertemuan pertama babak semifinal Liga Champions. Tapi, Zinedine Zidane melihat tim berjuluk Giallorossi tersebut dapat bangkit di leg kedua.

Armada Eusebio di Francesco bakal mencoba untuk membuat keajaiban saat menjamu Liverpool pada pertemuan kedua babak semifinal Liga Champions di Olimpico, Kamis (3/5/2018) dinihari WIB. Sebelumnya, Giallorossi dapat menghadirkan comeback mengesankan setelah mengalahkan Barcelona 3-0 di perempat final, usai kalah 1-4 di leg pertama.

Zidane, yang notabene pelatih Real Madrid, menilai bahwa AS Roma dapat membuat kejutan untuk kedua kalinya. Apalagi, berkaca terhadap kebangkitan Giallorossi saat berhasil menyingkirkan Barcelona di babak sebelumnya.

"Apapun bisa terjadi dalam sepak bola," ujar Zidane singkat terkait partai AS Roma melawan Liverpool dinukil dari Football Italia.

Zidane baru saja mengantarkan Madrid melangkah ke babak final Liga Champions untuk ketiga kalinya secara beruntun. Di semifinal, tim berjulukan Los Blancos tersebut mengalahkan Bayern Munchen dengan agregat 4-3.

Kritik Madrid

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane tersenyum saat menyaksikan para pemainnya berlatih di Madrid, Spanyol (10/4). Madrid akan bertanding melawan Juventus pada leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Bernabeu. (AP Photo/Paul White)

Di sisi lain, Zidane mengkritik penampilan Madrid setelah ditahan imbang Munchen 2-2 di Santiago Bernabeu, Rabu (2/5/2018) dini hari WIB. Untungnya, tim berjulukan Los Blancos itu tetap melaju ke babak final usai unggul 4-3 secara agregat lantaran menang 2-1 di leg pertama.

"Kami memulai pertandingan dengan sangat buruk. Sementara kami menekan lebih banyak di babak kedua," imbuh Zidane.

"Kami tidak dapat hanya melihat (permainan) lawan dan bertahan saja. Itu bukan yang kami lakukan. Jadi, kami senang berada di final dengan bermain sebagai tim yang hebat," kata arsitek berusia 45 tahun tersebut.