5 Hal Positif yang Telah Dilakukan MU Musim Ini

MU bisa memenangkan gelar Piala FA jika bisa kalahkan Chelsea.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 06:48 WIB
Manchester United-Tottenham
Gelandang Manchester Untied, Ander Herrera (kiri) melakukan selebrasi bersama rekan-rekanya usai mencetak gol ke Tottenham Hotspur pada semifinal Piala FA di stadion Wembley di London, (21/4). MU menang atas Tottenham 2-1. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United (MU) musim ini memang kembali gagal meraih gelar juara Liga Inggris. Namun positifnya, mereka kini mulai terbiasa lagi kembali ke papan atas setelah situasi buruk pasca-ditinggalkan Sir Alex Ferguson.

MU saat ini juga masih bisa memenangkan gelar Piala FA andai kalahkan Chelsea di partai final. Selain itu, mereka nyaris bisa dipastikan mengunci tenpat kedua Liga Inggris dan kembali tampil di Liga Champions untuk musim depan.

Performa mereka musim ini memang naik turun hingga gagal mengejar Manchester City di puncak. Tapi ada beberapa hal yang mampu dilakukan secara positif oleh pasukan Jose Mourinho.

Apa saja hal positif tersebut? Berikut kami sajikan 5 hal positif yang dilakukan MU musim ini dikutip Sportskeeda:

5. Phil Jones dan Eric Bailly Cemerlang

Tottenham, Manchester United, Premier League
Duel pemain Manchester United, Phil Jones dan pemain Tottenham, Harry Kane pada lanjutan Premier League di Wembley stadium, (31/1/2018). Spurs menang 2-0. (AP/Alastair Grant)

Jose Mourinho selalu membangun timnya atas dasar pasangan bertahan yang kuat. Musim ini, Phil Jones dan Eric Bailly menampilkan duet yang membuat tenang fans United.

The Red Devils membuat awal yang baik untuk musim ini dengan duet keduanya. Itu alasan mengapa MU berhasil mempertahankan 7 clean sheet dalam 8 pertandingan liga pertama musim ini.

Namun, cedera hamstring Jones dan cedera pergelangan kaki untuk Bailly sempat bikin MU repot. Bukan suatu kebetulan jika MU melewati salah satu fase terburuk ketika duet itu kembali berkerja.

Mereka telah dikaitkan dengan sejumlah nama-nama seperti Raphael Varane dan lainnya. Tetapi Mourinho mungkin tak terlalu butuh bek baru akibat permainan keduanya.

4. Nemanja Matic Rekrutan Terbaik

Liga Champions, Manchester United, Sevilla
Gelandang Manchester United, Nemanja Matic, tampak kecewa usai disingkirkan Sevilla dari Liga Champions di Stadion Old Trafford, Selasa (13/3/2018). Manchester United takluk 1-2 dari Sevilla. (AP/Dave Thompson)

Pada satu tingkat, masih sulit dipercaya bahwa Nemanja Matic adalah pemain MU. Mengingat penampilannya selama di Chelsea, alasan di balik penjualannya membingungkan.

Melalui semua penampilan MU secara konsisten musim ini, mantan pemain Chelsea itu telah mampu mempertahankan standar tertentu untuk penampilannya. Kualitas ini adalah persis apa yang membuat 29 tahun selalu jadi andalan Mourinho musim ini.

Fakta bahwa Matic telah memulai 33 dari 34 pertandingan liga sejauh ini adalah sebuah bukti untuk. Baru-baru ini, dia sukses membantu United menyegel tiga poin melawan Crystal Palace.

3. Jese Lingard Mulai Dewasa

Jese Lingard
Jese Lingard (AP Photo/Dave Thompson)

MU memiliki sejarah dalam mempromosikan bakat dari akademi sendiri. Contoh saja Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Gary Neville semuanya muncul dari sistem akademi United yang terkenal.

Musim ini, Jese Lingard telah menjadi pemain terbaru untuk menambahkan namanya ke daftar terkenal itu. Masih baru 25 tahun, dia berhasil cemerlang dengan sukses mengemas 8 gol dan 6 assist di liga sejauh ini.

Dia sangat diuntungkan bermain di belakang Romelu Lukaku. Perubahan posisi ini membuat Lingard menjadi lebih terlibat dalam permainan karena dibebaskan untuk menjelajah di lapangan.

Penampilan Lingard untuk MU membuatnya mendapatkan tempat di skuat Piala Dunia bersama Timnas Inggris. Jika dapat meniru penampilan klubnya di Rusia, Inggris mungkin menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

2. Romelu Lukaku Buktikan Diri

Manchester United, Tottenham Hostpurs, Piala FA
Duel kiper Tottenham, Michel Vorm (kiri) dengan pemain Manchester United, Romelu Lukaku pada semifinal Piala FA di Wembley stadium, London, (21/4/2018). MU menang 2-1. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Banyak yang ragu dari langkah Romelu Lukaku ke United di musim panas. Mengingat catatan buruknya di Chelsea, banyak yang berpikir bahwa dia bukan pemain klub besar.

Oleh karena itu, ketika MU memutuskan untuk mengeluarkan 85 juta euro, banyak yang mengkritiknya. Namun, pemain asal Belgia itu berhasil menyumbang 7 gol dan 2 assist dalam 10 pertandingan liga pertamanya.

Meski sempat tak konsisten, Lukaku sukses menggenapkan torehan 16 gol liga dan 7 assist sejauh ini. Angka-angka itu tentu tidak buruk bagi seorang pemain yang dianggap tak cocok untuk klub besar.

1. Kegemilangan David De Gea

Manchester United-David de Gea
David de Gea menyapa fans usai pertandingan melawan Sevilla di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Spanyol (21/2). MU bermain imbang 0-0 atas Sevilla. (AP Photo/Miguel Morenatti)

David De Gea telah menjadi pemain MU yang paling konsisten di era pasca-Ferguson. Selama beberapa musim terakhir, kiper asal Spanyol itu begitu diandalkan di bawah mistar United.

Meskipun United telah memiliki pertahanan kuat untuk sebagian besar musim, De Gea tetap jadi sorotan. Atas prestasinya, kiper 27 tahun itu masuk ke dalam tim impian Liga Inggris.

Ada kabar kalau dia akan segera gabung Madrid. Sekarang, tinggal bagaimana cara United membujuk bintangnya itu untuk tetap bertahan. Karena musim depan, dia akan jadi salah satu sosok yang mungkin bisa bawa Red Devils juara. (Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya