MotoGP: Lorenzo Masih Terpuruk, Bos Ducati Mulai Gerah

Petinggi Ducati mulai merasa tak sabar dengan performa buruk Lorenzo di MotoGP 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 25 Mei 2018, 20:50 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 20:50 WIB
Jorge Lorenzo, MotoGP
Nasib Jorge Lorenzo sebagai pembalap Ducati akan ditentukan dalam dua balapan MotoGP 2018. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Liputan6.com, Jorge Lorenzo tengah diburu waktu untuk segera membuktikan kualitasnya di MotoGP 2018. Jika tak kunjung bangkit, masa depan pembalap Spanyol itu bersama Ducati tak akan berlanjut usai musim ini berakhir.

Ya, kontrak Lorenzo bersama Ducati hanya berlaku hingga akhir MotoGP 2018. Dan sebagian besar kalangan meyakini bahwa kebersamaan kedua pihak tak akan berlanjut. Maklum, Lorenzo tak kunjung mampu mempersembahkan hasil sesuai ekspektasi.

Dari 23 balapan yang dijalani sejak MotoGP 2017, Lorenzo tak mampu meraih satupun kemenangan. Bahkan, hanya tiga podium yang bisa dipersembahkan. Rapor pembalap berusia 31 tahun itu juga tak membaik meski musim ini sudah memasuki seri kelima.

Saat ini, Lorenzo menempati urutan ke-14 klasemen MotoGP karena baru menghasilkan 16 poin. Catatan terbaiknya hanya saat finis keenam MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans. Dan hal tersebut tampaknya sudah membuat CEO Ducati, Claudio Domenicali mulai jengah.

"Lorenzo adalah pembalap hebat yang belum berhasil mendapatkan kekuatan terbaik dari motor kami. Ini sebuah motor yang memiliki kekuatan besar dan beberapa kelemahan. Sayangnya, baik dirinya maupun mekanik belum berhasil untuk memanfaatkan potensinya hingga hari ini," ujar Domenicali, dikutip Tuttomotoriweb.

 

Calon Pengganti

Danilo Petrucci, MotoGP
Aksi pembalap Pramac Racing, Danilo Petrucci pada MotoGP Prancis 2018 di Sirkuit Le Mans. (Twitter/Pramac Racing)

Saat ini pun Ducati sudah memikirkan pembalap yang bisa dijadikan sebagai pengganti Lorenzo. Pembalap yang disebut-sebut jadi kandidat kuat adalah Danilo Petrucci dari Pramac Racing. Ssaat Lorenzo tak kunjung mempersembahkan kemenangan, Petrucci kerap tampil mengejutkan meski hanya menunggangi motor satelit.

Di musim 2017, Petrucci mampu mengumpulkan empat podium, jauh lebih banyak dari Lorenzo yang hanya tiga kali naik podium. Di musim ini, rapor Petrucci hingga balapan kelima juga jauh lebih baik atas X-Fuera.

"Ia akan jadi pembalap yang kami ajak bicara dan itu pasti akan membawa tim untuk bekerja dengan cara yang seimbang," Domenicali menjelaskan soal pembalap yang jadi runner-up MotoGP Prancis 2018 itu.

 

Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 5 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 16 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya