Kutukan Ducati untuk Juara Dunia MotoGP Berlanjut

Motor Ducati masih sulit ditaklukkan bahkan oleh juara dunia sekalipun.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 16:00 WIB
Jorge Lorenzo, MotoGP
Nasib Jorge Lorenzo sebagai pembalap Ducati akan ditentukan dalam dua balapan MotoGP 2018. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Liputan6.com, Bologna - Spekulasi mengenai masa depan pembalap masih menjadi bahan pembicaraan yang menarik di ajang MotoGP 2018. Sejumlah tim papan atas sudah bergerak dengan memperbarui kontrak para joki mereka.

Sebut saja, tim Movistar Yamaha yang masih mengandalkan duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Sementara tim Respol Honda baru mengamankan tanda tangan Marc Marquez hingga MotoGP 2020 mendatang.

Sementara itu, tim Ducati Corse terlihat agak sedikit lamban dalam menentukan masa depan pembalapnya. Hal ini dirasakan Andrea Dovizioso yang harus menunggu kepastian sebelum balapan seri kelima yang berlangsung di Sirkuit Le Mans, Prancis.

Dari sekian pembalap, ada satu nama yang masih menyita perhatian banyak penggemar. Ini berkaitan dengan nasib Jorge Lorenzo yang masih belum ada kejelasan dari pabrikan Italia.

Tim Ducati sepertinya masih menunggu momentum yang tepat sebelum membuat keputusan mengenai masa depan Lorenzo. Maklum, pemilik nomor 99 itu masih belum memberikan kemenangan sejak kedatangannya pada MotoGP musim lalu.

 

 

Kutukan Juara

Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo seperti mendapatkan kutukan di Ducati (dok. MotoGP)

Bisa dikatakan, kutukan juara dunia di tim Ducati rasanya belum hilang hingga saat ini. Sebelum Lorenzo mengalami nasib yang buruk, Valentino Rossi sudah lebih dulu dibuat keringetan untuk menaklukkan motor Desmosedici.

Hal inilah yang mengundang tanda tanya besar, seberapa sulitkah Desmosedici ditaklukkan? Penulis GPOne, Paolo Scalera, tertarik untuk membahasnya.

Dalam tulisannya, Scalera menyebut Desmosedici bukanlah motor yang mudah ditangani, meski juara dunia sekalipun. Ditambahkan, mungkin setting-an motor ini masih belum berubah sejak Casey Stoner. Maksudnya, motor tersebut hanya disesuaikan dengan gaya Kuri-Kuri Boy.

"Kita berbicara tentang tahun-tahun kutukan yang berbeda, dan para insinyur yang berbeda mengembangkannya. Filippo Preziosi dan Gigi Dall'Igna mungkin berada di ujung skala yang berlawanan, tetapi filosofi konstruksi adalah yang terpenting," kata Scalera.

Pembalap Ketiga Yamaha?

Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Scalera pun mulai bertanya ke mana Lorenzo akan pergi jika masa depannya diputus oleh Ducati?

Skenario yang mungkin adalah menjadi pembalap ketiga di tim Movistar Yamaha, seperti yang telah dilakukan Honda dan Ducati. Tidak ada cara lain bagi X-Fuera ketimbang dirinya harus absen balapan pada tahun depan.

Pasalnya, desas-desus pengganti Lorenzo sudah bermunculan. Mereka adalah Danilo Petrucci dan Jack Miller yang notabene merupakan pembalap satelit dari Ducati.

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya