Liputan6.com, Bologna - Pengamat balap, Carlo Pernat memprediksi gelaran MotoGP 2018 kemungkinan bisa lebih cepat menemukan juara dunia. Itu karena keunggulan poin Marc Marquez di MotoGP.
Marquez terus menjauh dari pesaingnya usai mencetak tiga kemenangan secara beruntun.
Advertisement
Baca Juga
"Kejuaraan ini kemungkinan akan ditutup lebih awal, mengingat keunggulan Marquez," kata Pernat, saat menganalisis gelaran MotoGP musim ini seperti dikutip dari GPOne, Kamis (24/5/2018).
Marquez saat ini menduduki posisi teratas dengan raihan 95 poin. Pembalap berjuluk The Baby Alien itu unggul 40 angka dari Maverick Vinales yang menguntit di peringkat kedua.
Sebelum Marquez merebut juara di MotoGP Prancis, pembalap Repsol Honda itu sempat pesimistis. Itu karena rapornya yang kurang bagus saat membalap di lintasan sepanjang 4,2 km tersebut.
Â
Â
Fenomena Langka
Namun takdir berkata lain. Marquez sukses mengakhiri dahaga kemenangan di Sirkuit Le Mans. Pernat menerangkan jika ini sebuah fenomena langka ketika seorang pembalap yang punya rapor merah justru tampil mengesankan.
Pasalnya, kata Pernat, Marquez mampu menyamai rekor 38 kemenangan milik Casey Stoner saat tampil di lintasan yang dianggap kurang ideal buat rekan setim Dani Pedrosa tersebut.
"Ada dua aspek di mana saya ingin menganalisis. Saya membandingkan Stoner dengan Marquez. Casey bagus karena dia menang, tetapi juga buruk karena dengan motornya, yang dibangun di atas dirinya sendiri, yang lain selalu berjuang dan banyak pembalap telah gagal. Honda, bagaimanapun, mengingat kekuatan super dari Marc, kemungkinan tidak lagi memiliki pembalap kedua," katanya.
Advertisement
Ogah Dampingi Marquez
Karena superioritas Marquez, banyak pembalap yang enggan menjadi pendampingnya di Repsol Honda. Carlos Pernat menilai siapapun pembalap yang menggantikan Dani Pedrosa bakal sulit keluar dari bayang-bayang Marquez.
Pernat menekankan tak banyak pembalap yang ingin bermitra dengan Marquez. Johann Zarco mungkin bisa dijadikan sebagai contoh ketika dia berpaling dan memilih tim KTM.
Dalam sebuah kesempatan Zarco pernah berkata bahwa untuk melawan Marquez tidak perlu berada di satu tim yang sama. Dan, pembalap asal Prancis itu yakin motor KTM mampu menandingi kecepatan Marquez.
Ini merupakan gambaran nyata bahwa Honda masih sulit untuk memberikan kepercayaan kepada pembalap kedua mereka. Sehingga tak aneh jika Dani Pedrosa selalu dijadikan sebagai alat untuk mendompleng karier Marquez.
"Honda harus mengadopsi kebijakan untuk merekrut pembalap muda, karena jika tidak itu akan berisiko ketika terlalu memberikan kepercayaan penuh kepada Marc," jelas Pernat seperti dikutip dari GPOne, Kamis (24/5/2018).
(David Permana)