Dominan, Marquez Bisa Lebih Cepat Jadi Juara Dunia MotoGP

Kemenangan beruntun yang diraih Marquez di MotoGP 2018 membuat dia sulit dikejar pembalap lain

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 14:00 WIB
Marc Marquez, MotoGP
Selebrasi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez usai memenangkan balapan MotoGP Prancis 2018 di Sirkuit Le Mans. (Twitter/Repsol Honda Team)

Liputan6.com, Bologna - Pengamat balap, Carlo Pernat memprediksi gelaran MotoGP 2018 kemungkinan bisa lebih cepat menemukan juara dunia. Itu karena keunggulan poin Marc Marquez di MotoGP.

Marquez terus menjauh dari pesaingnya usai mencetak tiga kemenangan secara beruntun.

"Kejuaraan ini kemungkinan akan ditutup lebih awal, mengingat keunggulan Marquez," kata Pernat, saat menganalisis gelaran MotoGP musim ini seperti dikutip dari GPOne, Kamis (24/5/2018).

Marquez saat ini menduduki posisi teratas dengan raihan 95 poin. Pembalap berjuluk The Baby Alien itu unggul 40 angka dari Maverick Vinales yang menguntit di peringkat kedua.

Sebelum Marquez merebut juara di MotoGP Prancis, pembalap Repsol Honda itu sempat pesimistis. Itu karena rapornya yang kurang bagus saat membalap di lintasan sepanjang 4,2 km tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fenomena Langka

Yamaha, Valentino Rossi (kanan) dan rider Repsol Honda, Marc Marquez
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kanan) dan rider Repsol Honda, Marc Marquez. (AP Photo/David Vincent)

Namun takdir berkata lain. Marquez sukses mengakhiri dahaga kemenangan di Sirkuit Le Mans. Pernat menerangkan jika ini sebuah fenomena langka ketika seorang pembalap yang punya rapor merah justru tampil mengesankan.

Pasalnya, kata Pernat, Marquez mampu menyamai rekor 38 kemenangan milik Casey Stoner saat tampil di lintasan yang dianggap kurang ideal buat rekan setim Dani Pedrosa tersebut.

"Ada dua aspek di mana saya ingin menganalisis. Saya membandingkan Stoner dengan Marquez. Casey bagus karena dia menang, tetapi juga buruk karena dengan motornya, yang dibangun di atas dirinya sendiri, yang lain selalu berjuang dan banyak pembalap telah gagal. Honda, bagaimanapun, mengingat kekuatan super dari Marc, kemungkinan tidak lagi memiliki pembalap kedua," katanya.


Ogah Dampingi Marquez

Marc Marquez, MotoGP
Selebrasi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez usai memenangkan balapan MotoGP Prancis 2018 di Sirkuit Le Mans. (Twitter/Repsol Honda Team)

Karena superioritas Marquez, banyak pembalap yang enggan menjadi pendampingnya di Repsol Honda. Carlos Pernat menilai siapapun pembalap yang menggantikan Dani Pedrosa bakal sulit keluar dari bayang-bayang Marquez.

Pernat menekankan tak banyak pembalap yang ingin bermitra dengan Marquez. Johann Zarco mungkin bisa dijadikan sebagai contoh ketika dia berpaling dan memilih tim KTM.

Dalam sebuah kesempatan Zarco pernah berkata bahwa untuk melawan Marquez tidak perlu berada di satu tim yang sama. Dan, pembalap asal Prancis itu yakin motor KTM mampu menandingi kecepatan Marquez.

Ini merupakan gambaran nyata bahwa Honda masih sulit untuk memberikan kepercayaan kepada pembalap kedua mereka. Sehingga tak aneh jika Dani Pedrosa selalu dijadikan sebagai alat untuk mendompleng karier Marquez.

"Honda harus mengadopsi kebijakan untuk merekrut pembalap muda, karena jika tidak itu akan berisiko ketika terlalu memberikan kepercayaan penuh kepada Marc," jelas Pernat seperti dikutip dari GPOne, Kamis (24/5/2018).

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya