Jepang Harapan Tersisa Asia di Piala Dunia 2018

Jepang lolos sebagai runner-up Grup H.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 30 Jun 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2018, 07:30 WIB
Putri Takamado Kunjungi Skuat Jepang
Putri Jepang, Hisako Takamado berjabat tangan dengan penyerang timnas Jepang, Keisuke Honda sebelum sesi latihan di Kazan, Kamis (21/6). Kunjungan menjelang laga kedua skuat Samurai Biru di Grup H Piala Dunia melawan Senegal. (AP/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Moskow - Kesuksesan Jepang melewati Grup H memulihkan reputasi Asia di ajang Piala Dunia. Asia kembali menempatkan wakil di babak gugur setelah terpuruk di 2014.

Pada edisi empat tahun lalu, seluruh wakil Asia terhenti pada fase grup. Mereka adalah Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Iran.

Nestapa serupa hampir kembali dirasakan pada Piala Dunia tahun ini. Menyusul kegagalan Iran, Korsel, dan Australia, Jepang hampir tersisih karena kalah 0-1 dari Polandia pada laga penutup grup di Volgograd Arena, Kamis (28/6/2018).

Beruntung Senegal juga tumbang dengan skor sama melawan Kolombia. Kondisi tersebut membuat Jepang lolos berkat nilai fair play.

"Kami terpaksa mengandalkan hasil pertandingan lain. Ini patut disesalkan," ungkap pelatih Jepang Akira Nishino, dikutip Guardian.

Sejak Piala Dunia menggunakan babak 16 besar pada 1986, Asia mulai menempatkan wakil di babak gugur tahun 1994. Adalah Arab Saudi yang melakukannya.

Inkonsisten

Timnas Jepang Vs Timnas Senegal
Timnas Jepang bermain 2-2 kontra Senegal pada laga kedua Grup H Piala Dunia 2018, di Central Stadium, Minggu (24/6/2018) malam WIB. (AFP/JORGE GUERRERO)

Setelah terpuruk di 1998, Asia berkibar pada 2002 ketika Korsel dan Jepang menjadi tuan rumah. Korsel maju hingga semifinal, yang hingga kini tercatat sebagai prestasi terbaik tim Asia di Piala Dunia. Sementara Jepang terhenti di perdelapan final.

Asia kembali gagal pada 2006, sebelum mengirim dua tim di 16 besar edisi 2010. Kembali Korsel dan Jepang yang melakukannya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya