Low Minta Waktu Analisis Kegagalan Jerman

Jerman tumbang 0-2 di tangan Korea Selatan pada laga terakhir Grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rabu (27/6/2018).

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 29 Jun 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 18:30 WIB
Jerman Dipulangkan Korsel dari Piala Dunia 2018
Pemain timnas Jerman, Thomas Muller, Manuel Neuer dan Mario Gomez berjalan di lapangan pada akhir laga Grup F melawan Korea Selatan di Kazan Arena, Rabu (27/6). Langkah Jerman terhenti di Piala Dunia 2018 setelah kalah dari Korsel (AP/Thanassis Stavrakis)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, mengaku masih bingung kenapa timnya tersingkir di Piala Dunia 2018. Ia tak mengerti di mana letak kelemahan Tim Panser.

Jerman tumbang 0-2 di tangan Korea Selatan pada laga terakhir Grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rabu (27/6). Tampil dominan sejak awal laga, Jerman malah kecolongan dua gol di masa injury time.

Gol-gol kemenangan Korsel dicetak oleh Kim Young-gwon (90’+2) dan Son Heung-min (90’+6). Dengan hasil ini, sang juara bertahan dipastikan gugur di fase grup.

Loew menjelaskan, dirinya membutuhkan waktu untuk menganalisis kesalahan timnya di Rusia.

 

 

Tanggung Jawab Low

Pelatih Jerman, Joachim Loew (AP Photo/Frank Augstein)

"Ini terlalu dini untuk dikatakan. Tentu saja, kami membicarakannya. Tapi tidak ada satu alasan mengapa kami gagal," kata Low seperti dilansir Soccerway.

"Ada lebih banyak alasan, dan itu tanggung jawab saya untuk menganalisanya. Itu juga tanggung jawab saya untuk membuat tim bermain sepak bola tingkat tinggi dalam empat minggu ini dan itu tidak berhasil."

"Sekarang kami perlu sedikit waktu dan beberapa percakapan dan kemudian kami akan memberikan jawaban," ia menambahkan.

Kena Kutukan

Ini merupakan kali pertama Jerman tak lolos fase grup sepanjang sejarah keikutsertaannya di Piala Dunia.

Kegagalan Tim Panser juga melanjutkan kutukan jika juara bertahan Piala Dunia tak lolos fase grup untuk ketiga secara beruntun setelah Spanyol di 2014 dan Italia di 2010.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya