MotoGP: Pengamat Prediksi Penderitaan Rossi dan Vinales Bakal Berlanjut

Pernat menambahkan Rossi mungkin masih bisa menebus dosa di Malaysia atau Australia.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2018, 17:25 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2018, 17:25 WIB
Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (Twitter/Yamaha MotoGP)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, memprediksi kesengsaraan yang dialami Valentino Rossi dan Maverick Vinales akan berlanjut hingga tahun depan. Menurutnya, fase Masao Furusawa telah berakhir dan para insinyur baru belum mampu mengembalikan kejayaan motor M1.

Furusawa merupakan sosok paling berpengaruh atas keberhasilan Rossi menyabet empat gelar juara dunia bersama Yamaha pada 2004, 2005, 2008, dan 2009. Bahkan, di tangan pria asal Jepang, tim Garpu Tala sukses menyapu bersih kejuaraan konstruktor terbaik pada tahun 2008 , 2009 dan 2010.

Rossi pastinya sangat merindukan Furusawa yang pensiun pada 2010 lalu. Situasi yang dirasakan The Doctor lumrah terjadi mengingat grafik penampilannya mengalami penurunan.

Sehingga tak aneh jika banyak kalangan yang meragukan jika Rossi bisa menemukan kejayaan seperti di zaman Furusawa. Pernat pun memiliki anggapan yang sama dan bahkan manajer Andrea Iannone itu memprediksi Yamaha masih dalam masalah tahun depan.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Kurang Cerdik

Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (Twitter/Yamaha MotoGP)

"Di Yamaha, fase Furusawa berakhir dan yang baru telah dimulai, namun ada kekurangan kecerdikan di antara para insinyur. Ini akan menjadi masalah besar, karena krisis akan terus berlanjut hingga tahun depan dan kesenjangan terus meningkat," tutur Pernat seperti dikutip dari GPOne, Rabu (15/8/2018).

Pernat menambahkan Rossi mungkin masih bisa menebus dosa di Malaysia atau Australia. Tapi tidak bagi rekan setimnya Vinales.

"Rossi dapat mengatakan karyanya di trek tertentu, seperti di Malaysia atau Australia, tetapi untuk yang lain situasinya sulit. Mengingat Vinales benar-benar hancur," imbuh Pernat. (David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya