Liputan6.com, Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar membantah para pemainnya menerima uang suap agar mengalah saat melawan PSMS Medan di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, 9 November lalu. Persib kalah 0-1 dadlam laga tersebut.
Beberapa pemain Persib yang dituduh menerima sejumlah uang di antaranya Hariono, Supardi Nasir, dan Ardi Idrus. "Hariono nangis, saya dituduh menerima uang katanya Pak. Supaya kalah itu kan sangat gila, saya tidak percaya sedikitpun. Demi Allah saya (manajemen) tidak mengeluarkan uang seperti itu," kata Manajer Persib Umuh Muchtar di Bandung, Senin (19/11/2018), seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Umuh mengatakan tuduhan pengaturan skor dialamatkan kepada pihak manajemen Persib. Manajemen kemudian memberikan uang kepada para pemain agar bermain setengah hati dan mengalah.
Menurut dia, adanya pengaturan skor sangat tidak masuk akal. Apalagi, setiap Persib bertanding manajemen selalu memberikan bonus hingga ratusan juta rupiah kepada para pemain.
"Kenapa kalau menang kita mengeluarkan uang bonus ratusan juta, masa memberi uang supaya tidak menang. Gila kan?" ucap Umuh.
Psikologis Pemain Terganggu
Tuduhan ini membuat psikologis para pemain yang dituduh terganggu. Kepada Umuh, Hariono, Supardi, dan Ardi menyatakan kecewa atas fitnah tersebut.
"Saya sudah bicara langsung dengan Supardi, Ardi, sampai nangis kayak anak kecil yah. Sakit sangat sakit dia bilang. Main tiga puluh kali satu kali salah, masa dibegitukan. Itu tidak benar yah," tegas Umuh.
Advertisement
Mario Gomez Membantah
Hal senada pun dikatakan pelatih Persib Roberto Mario Carlos Gomez. Pelatih berkebangsaan Argentina itu membantah telah terjadi pengaturan skor ditubuh Maung Bandung.
Tidak diikut sertakannya Supardi dan Ardi Idrus dalam pertandingan terakhir melawan PSIS bukan masalah isu pengaturan skor, namun lebih kepada strategi yang dibutuhkan Persib.
"Tidak ada. Mereka (Supardi dan Ardi) manusia, kadang bermain bagus dan bermain jelek, hanya itu," pungkas Gomez.