Para Raksasa Internet Investasi di E-Sports

E-Sports menjadi industri yang bisa mendatangkan pendapatan puluhan triliun rupiah.

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 27 Nov 2018, 19:05 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 19:05 WIB
Fortnite Battle Royale, semakin populer setelah muncul versi android dan iOS
Fortnite Battle Royale, cabang e-sports pertama yang dilirik pihak militer Amerika Serikat.

Jakarta Demam industri electronic sports (e-Sports) membuat sederet raksasa industri internet dan telekomunikasi melakukan serangkaian aksi korporasi. Mereka sudah dan siap menggelontorkan dana untuk investasi.

Tech In Asia, Senin (26/11/2018) menulis, raksasa seperti Amazon, Alibaba, SingTel sampai Bigo, sudah dan berkomitmen terus melakukan investasi di pentas e-Sports. Ragam platform sudah mereka gunakan, baik yang bersifat membeli, membangun ataupun sekadar barpartner.

Selain empat raksasa tersebut, masih banyak perusahaan dengan valuasi tinggi merambah ke sektor e-Sports. Bukan tanpa alasan jika mereka memalingkan atensi ke e-Sports.

Pada level realisasi atensi investasi, Amazon membeli Twitch, yang notabene paling banyak dikunjungi bagi mereka yang ingin menyaksikan e-Sports melalui live streaming. Amazon mengeluarkan uang nyaris 1 miliar dolar AS demi membeli Twitch.

Lalu ada Alibaba yang bermain e-Sports dengan membentuk divisi khusus. Begitu juga dengan raksasa operator telekomunikasi asal Singapura, SingTel. Tidak tanggung-tanggung, mereka menjadi penyokong utama label One E-Sports, yang akan 'manggung' mulai Januari 2019.

Terakhir, ada Bigo yang mengarahkan satu di antara layanan live streaming mereka ke e-Sports. Situasi tersebut membuat industri e-Sports diramal bakal semakin panas, dengan level revenue yang akan meningkat pesat, terutama dari sisi in-app purchase ataupun sponsorship event.

Data dari Newzoo mengungkapkan, prediksi revenue dari industri e-Sports sepanjang 2018 akan menembus angka 906 juta dolar AS atau sekitar Rp14 triliun, tumbuh 38 persen dari tahun sebelumnya. Level audiens e-Sport di Asia menjadi yang terbanyak, yakni setengah dari total dunia, dan Asia Tenggara menjadi yang tertinggi di Benua Kuning.

Newzoo memerkirakan, revenue e-Sports pada 2020 akan mencapai angka 1,4 miliar dolar AS atau menembus Rp21 triliun. Sebagai perbandingan, NBA mengoleksi 7,38 miliar dolar AS atau sekitar Rp110,7 triliun, dengan catatan mereka sudah memulai industrialisasi lebih dari satu dekade silam.

Satu di antara yang menjadi penyumbang terbesar perkembangan e-Sport adalah keberadaan smartphone. Sematan teknologi pada ponsel pintar membuat siapapun lebih nyaman bermain dan belajar serangkaian game e-Sports.

Sumber: Tech In Asia

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya