Pindah ke KTM di MotoGP 2019, Banyak yang Ejek Tech3

Tech3 Racing mengambil keputusan berani dengan tinggalkan Yamaha dan gabung KTM pada MotoGP 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2019, 10:35 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2019, 10:35 WIB
FOTO: Crutchlow Tercepat di MotoGP Argentina, Marquez-Rossi Senggolan
Johann Zarco ikut dengan Tech3 pindah ke KTM pada MotoGP 2019 (AFP/Juan Mabromata)

Liputan6.com, Madrid - Tech3 Racing mengambil keputusan berani saat meninggalkan Yamaha sebagai tim satelit di MotoGP 2019. Bos Tech3, Herve Poncharal mengakui keputusan untuk tinggalkan Yamaha dan gabung KTM bukan sesuatu yang mudah.

Kerjasama antara Tech3 dengan Yamaha sudah terjalin solid. Kedua belah pihak sudah bekerja sama selama 20 tahun di MotoGP.

Poncharal mengaku kerap mendapat komentar meremehkan usai memutuskan pindah tim. Padahal, dia meyakini masih bisa sukses dengan tim lain.

Bersama Yamaha, Tech 3 Racing dianggap sebagai salah satu tim satelit paling sukses di MotoGP. Mereka terhitung meraih banyak podium dan kerap memiliki rider bintang seperti Johann Zarco, Bradley Smith, Cal Crutchlow, Andrea Dovizioso, James Toseland, Pol Espargaro, Colin Edwards, Ben Spies dan Marco Melandri.

Kini Poncharal harus kembali ke nol usai bergabung dengan KTM. Mereka akan berjuang dari awal lagi di MotoGP 2019 sebagai tim satelit KTM.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komentar Poncharal

Hafizh Syahrin
Hafizh Syahrin menatap MotoGP 2019 dengan KTM (twitter Monster Yamaha Tech3)

"Ini tantangan besar. Banyak orang menertawakan kami, berpikir kami melakukan kesalahan besar. Tak hanya media massa, tapi juga orang-orang yang mengikuti kami bertanya, bahkan di Valencia usai dua hari uji coba dengan waktu terbatas akibat cuaca, 'Apa kau kecewa? Apa kau menyesali keputusanmu?' Beberapa orang tersenyum kecut dan berkata, 'Semoga beruntung, kawan'. Hal-hal semacam itu," ujarnya.

Bersama Hafizh Syahrin dan Miguel Oliveira, Poncharal yakin kesuksesan bakal diraih secara bertahap. "Ini kan baru permulaan. Kami harus memahami banyak hal. Tentu saya ingin rider saya ada di lima besar, tapi kami harus mengendalikan diri. Ini memang terdengar membosankan, tapi kami memang harus bekerja," tuturnya.


Penuh Pertimbangan

Poncharal mengaku dirinya memiliki kerja sama yang sangat baik dengan Yamaha, namun keinginannya untuk menurunkan setidaknya satu motor pabrikan selalu ditolak. Kini bersama KTM, ia justru mendapatkan dua motor RC16 spek pabrikan untuk Syahrin dan Oliveira.

"Saya banyak berpikir soal keputusan ini. Anda tak bisa memutuskan hubungan yang kami miliki dengan Yamaha, yang berlangsung selama 20 tahun, tanpa berpikir 'Apakah ini kesalahan? Apakah ini keputusan tepat?' Tapi apa yang ditawarkan KTM sungguh menyenangkan, dan usai beberapa hari bersama, segalanya sesuai dugaan saya," ungkapnya.

Ia juga mengaku sangat senang karena KTM menyediakan teknisi-teknisi terbaik untuk mereka demi membantu pengembangan RC16. "Kami sangat senang. Ada banyak wajah baru di garasi kami. KTM mempekerjakan staf baru untuk tim satelit. Sejauh ini menyenangkan, ini adalah proses yang saya harap takkan berlangsung lama, tapi kami memang punya banyak tugas di depan mata," pungkas Poncharal.

 

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya