Liputan6.com, Jakarta Cedera terakhir ternyata memberikan beban yang lebih berat bagi Neymar. Tekanan yang dialami bahkan lebih berat ketimbang penderitaan yang dihadapi saat cedera tahun lalu.
Seperti dilansir Marca, Neymar mengaku sampai menangis di rumah saat mengalami cedera metatarsal pada 23 Januari lalu. "Kali ini, butuh waktu yang lebih lama untuk memahaminya," kata Neymar dalam wawancara dengan Esporte Espetacular.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tinggal di rumah selama dua hari. Saya sedih dan yang saya lakukan hanya menangis. Itu benar-benar menyedihkan," ujar pemain Paris Saint Germain (PSG) itu.
Neymar kembali mengalami cedera saat PSG berhadapan dengan Strasbourg pada Coup de France. Dia tampak kesakitan usai mendapat tackling keras lawan, Moataz Zemzemi.
Kondisi yang dialami Neymar mirip cedera yang menimpanya tahun lalu. Namun berbeda dengan sebelumnya, Neymar mengaku lebih kuat saat menderita cedera yang sama. Dia malah termotivasi untuk segera pulih agar bisa tampil pada Piala Dunia 2018.
"Saya katakan pada diri saya untuk buru-buru operasi agar bisa tampil pada Piala Dunia, dan saya tidak terlalu sedih," kata mantan pemain Santos tersebut.
Tahun ini, Neymar memilih tidak naik meja operasi. Pemain berusia 27 tahun itu justru menempuh pengobatan konservatif dan diharapkan kembali ke lapangan hijau April nanti.
Absen di Laga Genting
Sejak cedera, Neymar telah absen pada beberapa laga krusial yang dihadapi oleh PSG. Salah satunya adalah ketika PSG bertandang ke markas Manchester United (MU), 13 Ferbuari lalu.
Saat itu, kedua tim bertemu pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019. Selain Neymar, penyerang andalan PSG, Edinson Cavani juga tidak bisa tampil dalam duel ini. Beruntung, dengan skuat yang compang-camping, PSG masih menang dengan skor 2-0.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement