4 Pelatih Real Madrid dengan Jumlah Pertandingan Paling Sedikit

Real Madrid dikenal sebagai klub yang kejam terhadap pelatih yang dianggap gagal.

oleh Ario Yosia diperbarui 12 Apr 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 07:00 WIB
La liga, Real Madrid, Sevilla
Pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui, tampak kecewa usai ditaklukkan Sevilla pada laga La Liga di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (26/9/2018). Sevilla menang 3-0 atas Real Madrid. (AP/Miguel Morenatti)

Jakarta - Julen Lopetegui disebut-sebut sebagai pelatih Real Madrid dengan prestasi terburuk dalam sejarah modern mereka. Baru empat bulan melatih El Real, Lopetegui sudah dipecat dan digantikan dengan Santiago Solari, yang ditunjuk sebagai pelatih interim (sementara) Madrid. 

Ironisnya Solari tak lama juga di Real Madrid. Sang pelatih dipecat baru-baru ini usai klub gagal melangkah ke babak perempat final Liga Champions.

Pelatih musim lalu, Zinedine Zidane, dipanggil pulang untuk kembali menangani Gareth Bale dan kawan-kawan. Di tangan pria asal Prancis itu, Los Blancos berharap kembali menemukan kejayaannya.

Lopetegui bukan satu-satunya pelatih Madrid dengan jumlah laga paling sedikit yang dipecat, atau dalam beberapa kasus lainnya mengundurkan diri. Termasuk Lopetegui, berikut keempat pelatih tersebut:  

 

Jose Antonio Camacho

Jose Antonio Camacho
Jose Antonio Camacho (AFP)

Kariernya benar-benar berjalan singkat saat melatih Real Madrid di musim 2004-2005. Camacho hanya sempat memainkan enam laga yang dilalui dengan empat kemenangan dan dua kekalahan. Tidak buruk-buruk amat. Meski begitu, entah kenapa Camacho mengundurkan diri. 

Padahal, Camacho dikontrak selama dua tahun sebagai pengganti Carlos Queiroz. Asisten pelatih Camacho, Mariano Garcia Remon, langsung menjadi pelatih Madrid setelahnya. Camacho sampai sekarang masih diingat sebagai pelatih dengan jumlah laga paling sedikit untuk Madrid di era modern. 

Julen Lopetegui

Julen Lopetegui
Julen Lopetegui (AFP)

Hanya 14 pertandingan yang telah dirasakan Lopetegui sebagai pelatih Madrid dengan rincian: enam kemenangan, dua hasil imbang, dan enam kekalahan. Kekalahan telak 1-5 di laga terakhir melawan Barcelona di Clasico tampak menjadi klimaks keputusan petinggi Madrid. 

Mereka tak punya pilihan lain selain memecat Lopetegui. Bagi pelatih berusia 52 tahun, kedua kalinya ia dipecat tahun ini setelah RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) memecatnya jelang Piala Dunia 2018 sebagai pelatih Timnas Spanyol.  

Mariano Garcia Remon

Mariano Garcia Remon
Mariano Garcia Remon (www.defensacentral.com)

Meneruskan titah Camacho yang mengundurkan diri di tahun 2004. Mariano Garcia Remon juga berstatus legenda Madrid ketika ia menangani tim. Sayangnya, Remon juga tidak diberi waktu lebih lama untuk melatih Los Merengues dan dipecat karena hasil-hasil buruk menjelang Natal (akhir Desember). 

Remon memimpin Madrid di 20 laga dengan catatan 12 kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan. Remon tidak lagi melatih sejak terakhir melatih Cadiz di tahun 2007. 

Rafael Benitez

Manchester City Vs Newcastle United
Rafael Benitez (AFP/Lindsey Parnaby)

Pendahulu Lopetegui yang jalan ceritanya juga sama: ditunjuk sebagai pelatih di awal musim, lalu dipecat di tengah berjalannya musim. Benitez sangat emosional ketika ditunjuk Florentino Perez, Presiden Madrid, sebagai pelatih Madrid, klub kampung kelahirannya. 

Sayang, para pemain Madrid tampak tidak memercayai filosofi sepak bola yang coba diterapkan Benitez dan pada akhirnya ia juga dipecat, untuk kemudian digantikan Zinedine Zidane. Benitez masih sedikit lebih baik daripada Lopetegui karena menyelesaikan 25 pertandingan: 16 kemenangan, lima hasil imbang, dan empat kekalahan. 

Sumber: 90min

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya