5 Misi Pep Guardiola Bersama Manchester City Musim Depan

Pep Guardiola membuat Manchester City sulit ditandingi pada dua musim terakhir. Namun, dia masih memiliki target untuk kompetisi mendatang.

oleh Ario Yosia diperbarui 13 Jul 2019, 07:45 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2019, 07:45 WIB
Laga Man United vs Man City
Penyerang Manchester City, Leroy Sane (kedua kanan) , berselebrasi setelah mencetak gol ke gawang Manchester United dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Rabu (24/4). Laga Man United vs Man City berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk tim asuhan Josep Guardiola. (AP/Jon Super)

Jakarta - Manchester City menunjukkan dominasi pada dua musim terakhir. Manajer Pep Guardiola membuat The Citizens menjadi tim yang sulit ditandingi.

 

Guardiola memenangkan Premier League pertamanya dengan rekor 100 poin. Pada musim berikutnya, ia berhasil mempertahankan gelarnya setelah bersaing dengan Liverpool.

Pencapaian Manchester City pada musim kemarin bisa dibilang sangat mengesankan, Selain mempertahankan gelar Premier League, mereka juga memenangkan Carabao Cup dan FA Cup.

Kini City siap menyambut musim baru. Namun, target mereka pada musim depan tentu saja lebih berat dari musim sebelumnya.

Berikut ini lima target untuk Manchester City pada musim 2019/20 seperti dilansir Ronaldo.com:

Pertahankan Dominasi di Premier League

Manchester City Vs Watford
Para pemain Manchester City merayakan gelar juara Piala FA setelah mengalahkan Watford pada laga final di Stadion Wembley, London, Sabtu (18/5). City menang 6-0 atas Watford. (AFP/Glyn Kirk)

Manchester City memenangkan gelar Premier League kedua secara beruntun musim lalu. Mereka jelas akan berusaha melakukannya lagi.

Bagi Pep Guardiola, kompetisi Premier League masih tetap menjadi salah satu gelar yang harus dimenangkan lagi oleh klub.

The Citizens pasti akan mengejar trofi lainnya musim depan. City pasti siap bersaing dengan tim lainnya seperti yang dilakukan Liverpool pada musim lalu.

Menjaga Status Klub Nomor Satu di Manchester

Riyad Mahrez
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memuji Riyad Mahrez yang disebutnya sebagai pemain spesial. (David Davies/PA via AP)

Ketika tiba di Etihad, Guardola pernah menyebut bahwa tradisi dan sejarah Manchester United adalah sesuatu yang sangat ingin ditandinginya selama berada di Manchester City.

Manajer asal Catalan tahu bahwa ia tidak akan bisa memenangkan gelar sebanyak yang dimiliki Setan Merah. Namun, setidaknya ia bisa mendominasi kota Manchester selama melatih City.

Selama Guardiola menukangi City, United belum pernah memenangkan satu gelar Premier League dan ada jarak yang jauh di antara kedua klub.

Guardiola pasti ingin mempertahankan status City sebagai klub sepakbola terbaik dari kota Manchester.

Mencari Penyerang Super dengan Raihan Minimal 30 Gol Semusim

Manchester City Vs Watford
Striker Manchester City, Gabriel Jesus, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Watford pada laga final Piala FA di Stadion Wembley, London, Sabtu (18/5). City menang 6-0 atas Watford. (AFP/Daniel Leal-Olivas)

Ini merupakan tugas berat yang harus segera diselesaikan Guardiola dan Manchester City. Mereka masih belum menemukan bahwa pemain yang bisa membawa mereka ke level yang lain.

Meskipun punya banyak pemain berkualitas, Guardiola pasti senang memiliki pemain yang bisa memenangkan pertandingan sendirian pada saat tertentu.

Banyak yang percaya kalau Raheem Sterling bisa menjadi pemain itu. Tetapi sejauh ini dia gagal dalam melakukannya.

Sergio Aguero tidak mencapai 30 gol per musim tetapi dia tetap konstan menjebol gawang lawan. Mungkin saja Gabriel Jesus bisa menjadi pemain tersebut.

Menjaga Api Semangat Menukangi Manchester City

Manchester City - Pep Guardiola
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengangkat trofi Liga Inggris 2018-19. Manchester City mengalahkan Brighton 4-1 untuk memenangkan Liga Inggris musim ini. (Foto AP / Frank Augstein)

Meski Guardiola sendiri sudah mengatakan bahwa dia biasanya tidak bertahan lama di klubnya, The Citizens pasti menyukai kesempatan untuk mempertahankan manajer Catalan itu selama beberapa dekade.

Ini adalah impian terbesar City. Namun, Guardiola juga tahu bahwa City akan menendangnya jika tidak bisa mempersembahkan gelar.

Apa yang dipikirkan Guardiola tentang klub tidak akan berubah selama mereka terus membawa pemain hebat dan bersaing untuk semua gelar setiap musim.

Sejak menjadi pelatih di Barcelona, Guardiola menemukan mitra kerja yang ideal dalam diri Ferran Soriano dan Txiki Begiristain.

Mereka semua akhirnya kembali bekerja sama di City dan sama-sama menemukan kesuksesan. Guardiola tidak akan keberatan tinggal selama bertahun-tahun jika lingkungannya ideal.

Juara Liga Champions

Manchester City - Liga Inggris
Manajer Manchester City Pep Guardiola dan para pemainnya merayakan sukses meraih gelar juara Liga Inggris 2018-19. (AP Photo/Frank Augstein)

Ini masih tetap menjadi tantangan terbesar dalam karier Pep Guardiola. Guardiola sebelumnya pernah memenangkan dua gelar Liga Champions bersama generasi emas Barcelona.

Namun, sejak saat itu, Guardiola tidak mampu memenangkan trofi yang sama dengan klub yang berbeda. Itulah sebabnya ia memiliki target ini sebagai prioritas utamanya pada musim depan.

Ada kemungkinan Guardiola tidak akan bertahan di klub jika dia tidak memenangkan gelar Liga Champions musim ini. Namun, ia juga punya peluang yang besar untuk memenangkannya.

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya