Roma - Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, mengakui anak asuhnya kesulitan menghadapi Armenia. Pasalnya, sang lawan tampil bertahan setelah kehilangan satu pemain.
Menjalani pertandingan kelima Grup J kualifikasi Piala Eropa 2020 di Vazgen Sargsyan Republican Stadium, Kamis (5/9/2019), Timnas Italia mendapat perlawanan sengit.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Bahkan, mereka tertinggal lebih dulu pada menit ke-11. Bola hasil tembakan kaki kanan Aleksandre Karapetian gagal dihalau kiper Gli Azzurri, Gianluigi Donnarumma.
Advertisement
Masuk menit ke-28, Timnas Italia menyamakan kedudukan. Umpan Emerson mampu dikonversikan Andrea Belotti menjadi gol dengan tendangan kaki kanan.
Pada menit ke-45+1, Karapetian justru diganjar kartu kuning kedua, setelah melakukan pelanggaran keras kepada Jorginho. Kehilangan satu pemain, Timnas Armenia tampil bertahan.
Alhasil, Gli Azzurri kerepotan menembus lini pertahanan tim tuan rumah. Italia pun baru mampu menciptakan gol kedua pada menit ke-77 berkat sundulan Lorenzo Pellegrini.
Tiga menit berselang, Andrea Belotti memperbesar keunggulan Timnas Italia menjadi 3-1. Bola hasil sepakan kaki kiri Belotti yang memanfaatkan umpan dari Stefano Sensi menghujam deras gawang Armenia. Sampai laga berakhir, tidak ada gol tambahan yang tercipta.
Kartu Merah Armenia Repotkan Timnas Italia
Roberto Mancini menyebut Armenia bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan. Apalagi, ketika sang lawan kehilangan satu di antara pemainnya.
"Saya tidak tahu apakah itu performa terburuk kami. Saya mengatakan laga ini akan sulit, karena kini pertandingan mudah sudah tidak ada lagi," kata Mancini.
"Kami tidak memulai laga dengan baik, kebobolan gol, tetapi bisa membalikkan keadaan sebelum paruh pertama. Di satu sisi, kartu merah (Armenia) menghukum kami," lanjutnya.
"Karena Armenia hanya fokus bertahan dengan 10 orang dan tidak memberikan ruang apa pun. Jika mereka memiliki 11 pemain, mereka akan sering menekan," papar mantan pelatih Inter Milan tersebut.
Kemenangan atas Armenia membuat Timnas Italia makin kukuh berada di puncak Grup J dengan nilai 15, hasil dari lima kemenangan beruntun. Mereka unggul sembilan poin atas Armenia yang menghuni urutan keempat.
Sumber: Football Italia
Disadur dari: Bola.com (Penulis Rizki Hidayat/ Editor Yus Mei Sawitri, published 06/09/2019)
Advertisement