Pemain Esports Perempuan: Antara Cibiran Kaum Adam dan Minimnya Kesempatan

Kaum hawa tak ingin ketinggalan meramaikan dunia esports Indonesia.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 14 Sep 2019, 21:45 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2019, 21:45 WIB
Natalie dan Mute - PUBG Mobile B.E.S.T
Dua pemain tim Oni, Natalie (kiri) dan Mute dalam kompetisi PUBG Mobile B.E.S.T di ICE BSD, Serpong, Sabtu (14/9/2019). (Liputan6.com/Luthfie Febrianto)

Liputan6.com, Jakarta - Kaum hawa tak ingin ketinggalan meramaikan dunia esports Indonesia. Sayangnya, kiprah mereka kerap dipandang sebelah mata dan mengundang cibiran.

Hal itulah yang dirasakan Meutia Maharani atau akrab disapa Mute, salah satu pemain tim perempuan Onic Esports untuk divisi PUBG. Ia mengaku banyak yang menganggap para pemain perempuan tak punya kemampuan.

Mute menuturkan, tak sedikit kaum pria yang mengejek kiprah pemain perempuan. Padahal, menurut sosokberusia 19 tahun ini, skill para pemain perempuan tidak kalah mumpuni.

"Banyak sih, paling (diejek, red) cewe alay. Hanya, mereka gak tahu kalau kita punya skill. Saat main, apa mereka bisa?" kata Mute di sela-sela turnamen PUBG B.E.S.T (Bubu Esports Tournament) di ICE BSD, Sabtu (14/9/2019).

Mute mengungkapkan, ia menjadi pemain esports untuk game PUBG berawal dari hobi. Meski demikian, mahasiswi Administrasi Negara di Universitas Padjadjaran ini menolak jika kemampuannya dianggap remeh.

"Padahal dari scrim (latihan online) campuran yang kita lakukan, gak jarang kita dapat hashtag nomor satu. Itu kan membuktikan kalau belum tentu cowok lebih jago," ujarnya.

Minim Kesempatan

Natalie dan Mute - PUBG Mobile B.E.S.T
Dua pemain tim Oni, Natalie (kiri) dan Mute dalam kompetisi PUBG Mobile B.E.S.T di ICE BSD, Serpong, Sabtu (14/9/2019). (foto: Liputan6.com/Luthfie Febrianto)

Sementara itu, rekan Mute di tim Onic, Natalie menuturkan, pemain perempuan belum banyak terekspos lantaran minimnya kesempatan. Selain itu, cibiran dari pemain perempuan yang telah lebih dahulu bermain juga membuat pemain baru enggan muncul.

Natalie sendiri mengaku pernah mendapat cibiran serupa. "Aku dipandang sebelah mata sama tim-tim lain. Itu aku anggap mereka sirik aja," kata sosok berusia 26 tahun tersebut.

Hadiah Lebih Sedikit

Di sisi lain, CEO Bubu.com, Shinta Dhanuwardoyo mengakui turnamen untuk para pemain perempuan masih sedikit. Jika ada, kata Shinta, hadiah turnamen itu tak setara dengan turnamen untuk para pemain pria.

"Kalau pun ada hadiahnya kecil sekali dibanding tim cowok," ujarnya.

Keprihatinan itu pula yang membuat Shinta menggagas turnamen PUBG B.E.S.T. Di turnamen ini, panitia menyediakan hadiah total Rp 290 juta bagi tim perempuan yang keluar sebagai pemenang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya